Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendy Setiono, dari Gerobak Kini Presiden Direktur

Kompas.com - 13/12/2011, 07:44 WIB
Ester Meryana

Penulis

Tidak hanya sebatas itu, uang hasil penjualannya pun sempat dibawa pergi oleh karyawan penggantinya. Kesulitan lainnya adalah mengenai masalah pendanaan. Bunga pinjaman perbankan yang tinggi harus ia terima. Pernah ia diberikan suku bunga kredit untuk modal kerja hingga 18 persen. Namun, ia memaklumi dengan pemahaman bank tentunya melihat risiko dalam memberikan modal. Untungnya, bunga tersebut bisa terbayarkan dengan laba yang ia peroleh.

"Kesulitan pasti ada, tetapi saya selalu ber-positive thinking, pola pikir mengenai 'kesulitan' itu saya ubah menjadi sebuah tantangan karena tantangan dan peluang itu bedanya sangat tipis sekali untuk mencapai keberhasilan. Dan alhamdulillah, saya didukung dengan tim manajemen yang berkualitas," ucap Hendy.

Buah manis pun akhirnya ia petik dari perjuangannya itu. Seorang Hendy kini bisa menjabat Presiden Direktur PT Baba Rafi Indonesia (kebab Turki Baba Rafi, Roti Maryam Aba-Abi, Nasi Goreng Kebab Baba Rafi, dan Chicken Kebab Baba Rafi), PT Piramida Zahira (Piramizza), dan PT Panen Raya Indonesia (ayam bakar Mas Mono). Bahkan, pria yang tidak menyelesaikan pendidikan strata satunya ini sampai bisa mendirikan perusahaan di Malaysia (Baba Rafi Malaysia Sdn Bhd).

Hendy menuturkan, alasannya ia merambah Malaysia karena kulturnya yang masih serumpun dengan Indonesia. Artinya, selera makanannya pun tidak jauh berbeda. "Jadi, saya melihat ini ada peluang besar yang bisa saya garap bersama tim saya dan saya berharap juga bisa sukses seperti di Indonesia," katanya.

Apa yang diharapkannya itu berbuah hasil sebuah penghargaan, yaitu menjadi pemenang dalam Global Leadership Awards 2011 untuk sektor makanan dan minuman ringan di Malaysia.

Penghargaan tersebut hanya satu dari deretan penghargaan yang ia raih dari menjalankan bisnis sejak tahun 2003. Hanya dua tahun setelah memulai usaha, ia sudah meraih penghargaan tingkat provinsi, salah satunya ia berhasil menyabet juara pertama untuk "Entreprenur Business Plan" dari Universitas Petra, Surabaya. Setelah itu, menyusul penghargaan dari beberapa media nasional hingga Kementerian UKM dan Koperasi yang mengisi setiap tahunnya.

Penghargaan internasional pun ia dapatkan, salah satunya melalui Asia Pasific Entrepreneurship Awards 2008 dari Enterprise Asia from Malaysia tahun 2008. Minimal ada 20 penghargaan yang ia dapatkan dari keberhasilan wirausahanya, baik dari dalam maupun luar negeri. Pencapaiannya itu dapat dilihat dari menjamurnya gerai waralabanya.

Kini, Hendy mempunyai lebih dari 750 outlet, baik di Indonesia maupun di Malaysia, 50 outlet Roti Maryam Aba-Abi, dan 75 outlet Piramizza di seluruh Indonesia. Restoran Ayam Bakar Mas Mono-nya pun sudah 20 buah di Jabodetabek. Usaha waralabanya ini pun berdampak pada kebutuhan tenaga kerja yang terbilang banyak.

Demi efisiensi, ia mendirikan Baba Rafi Academy, yakni lembaga pelatihan untuk memenuhi kebutuhan pegawai usahanya. Pendidikan ini diberikannya gratis bagi lulusan SMP hingga SMU yang mau bekerja di usahanya. "Sudah gratis, langsung kerja lagi," terang Hendy.

Bahkan, dengan sembari tertawa, ia pun menyebutkan, "Kalau saya tidak sempat wisuda, tetapi mewisuda orang." Ini karena bagi lulusan akademi tersebut, ia mengadakan semacam wisuda kecil-kecilan. Hasilnya, lulusannya lumayan untuk membantu kebutuhan tenaga kerja hingga 100 orang per bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com