Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menara BCA dan Kampus Dahana, "Green Building" Pertama

Kompas.com - 23/12/2011, 02:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gedung Menara BCA Grand Indonesia dan Kantor Manajemen Pusat (Kampus) PT Dahana Persero Subang menjadi dua gedung pertama peraih sertifikasi bangunan hijau di Indonesia. Keduanya baru saja memperoleh sertifikasi Green Building Council Indonesia.

Menara BCA yang seluas 450.000 meter persegi menggunakan double glasses sehingga hemat penyejuk udara. Bangunan yang dikembangkan sejak 2008 lalu sukses menghemat energi 35 persen. Selain itu, buangan air per orang per hari mencapai 40 liter. Umumnya sekitar 50 liter. Lahan area perkantoran ini juga bisa 100 persen menyerap air hujan.

Investasi Menara BCA menyentuh Rp 700 miliar. Sawitri Setiawan, Direktur Grand Indonesia, mengakui investasi yang dianggarkan lebih tinggi demi kenyamanan lingkungan Menara BCA. Menurut dia, komponen bangunan berasal dari dalam negeri. "Kalau impor artinya biaya lagi dan menyedot karbon lagi, itu tidak green namanya," ujar Sawitri, Rabu (21/12/2011).

Dia mengakui modal juga langsung berpengaruh ke perjanjian sewa-menyewa. Saat ini tarif sewa Menara BCA sebesar 20 dollar AS per meter persegi per bulan. Sedangkan service charge bernilai 7 dollar AS per meter persegi saban bulan. Bukti gedung cepat diminati, dia bilang, okupansi sudah 95 persen.

Sementara Kampus Dahana mengandung investasi Rp 45 miliar. Modal yang keluar lebih tinggi 15 persen dari investasi awal demi penerapan green. Suratman, General Project Sertifikasi untuk Dahana, menjamin balik modal (break event point/ BEP) dalam 6-7 tahun. "Bangunan ini 65 persen hemat energi atau memangkas Rp 400 juta-Rp 500 juta biaya listrik dalam setahun," tegas Suratman.

Rana Yusuf Nasir, Direktur Pemeringkatan dan Teknologi GBCI, menegaskan, beberapa gedung masih dalam proses. Ada yang milik swasta dan pemerintah. Dalam dua tahun ini ada 77 pendaftar, dan sekitar 75 persen berada di Jakarta. Dari 28 yang sedang proses aktif, 7 di antaranya akan mendapat sertifikasi dalam waktu dekat. (Kontan/Maria Rosita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com