Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Desak Pemerintah Lanjutkan FLPP

Kompas.com - 12/01/2012, 10:58 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah pengembang melalui Real Estate Indonesia (REI) meminta pemerintah melanjutkan pemberlakuan kebijakan fasilitas likuiditas pemilikan perumahan (FLPP) karena akan membantu percepatan penyerapan unit rumah sederhana di Tanah Air. Saat ini FLPP telah berhenti, menyusul tidak berlanjutnya kesepahaman program yang dikenal dengan Perjanjian Kerja sama Operasional (PKO) antara Kementerian Perumahan Rakyat dengan dunia perbankan nasional.

Ketua Umum DPP REI, Setyo Maharso, ditemui di sela Pertemuan Nasional DPP REI dengan DPD REI se-Indonesia di Surabaya, Rabu (11/1/2012), mengatakan, sampai sekarang Kementerian Perumahan Rakyat dan kalangan perbankan belum membuat kesepakatan baru atau PKO Program FLPP tahun 2012.

"Faktor penyebabnya didasari permintaan Kementerian Perumahan Rakyat agar suku bunga FLPP masa 2012 bisa turun seiring penurunan BI Rate dan pinjaman perbankan secara umum," ujarnya.

Bahkan, lanjut Setyo, sampai saat ini sejumlah kalangan perbankan di penjuru Nusantara sebagai penyalur program FLPP masih melakukan penghitungan atas suku bunga yang akan diterapkan dan melibatkan Kementerian Perumahan Rakyat.

"Padahal, FLPP sangat ideal bagi masyarakat terutama mereka yang berpenghasilan rendah antara Rp 1,5 juta - Rp 2,5 juta per bulan," katanya.

Selain itu, rinci dia, awalnya FLPP didesain pemerintah untuk menggantikan kebijakan sebelumnya yang berbasis pada subsidi uang muka atau pun selisih suku bunga bagi proses realisasi kredit kepemilikan rumah (KPR).

"Khususnya jenis rumah sederhana sehat (RSh) atau kini dikenal rumah sederhana tapak (RST)," paparnya.

Setyo mengaku sangat menyayangkan Program FLPP di Indonesia berhenti begitu saja. Padahal, kata dia, selama ini penerapannya banyak diminati pasar perumahan di Tanah Air.

"Walau penyerapan fasilitas subsidi banyak mengalami kendala yang dipicu permasalahan teknis. Kami yakin, FLPP tetap menarik bagi pasar. Bahkan, bisa menekan angka backlog yang mencapai 13,4 juta unit per tahun 2011," ucapnya.

Senada dengan Setyo, Wakil Koordinator REI Regional II Jawa-Kalimantan, Mochamad Rudiansyah, menambahkan keberlanjutan FLPP sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat masa kini.

"Apalagi, sampai sekarang masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki rumah layak huni," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com