Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Alam Sutra, Membaca Perilaku Konsumen

Kompas.com - 30/01/2012, 10:17 WIB
Abun Sanda

Penulis

Saya minta mereka menaikkan perolehan dari Rp 150 miliar menjadi Rp 1 triliun per tahun. Mereka semua terkejut dan tidak percaya. Sebagai pemimpin, tentu saja saya beri jalan untuk mencapai angka tersebut. Saya buka akses seluas mungkin agar mereka dapat mengeksekusi rencana strategis. Saya ajak mereka berhitung detail dan efisien, misalnya bagaimana soal biaya para pekerja, bagaimana memperoleh barang bermutu, tetapi harga miring.

Langsung ada hasilnya?

Dalam perjalanannya, produk-produk Alam Sutera ternyata disukai publik. Produk kami laris manis. Ini kesempatan emas meyakinkan seluruh dan serta untuk meneruskan rencana strategis kami. Lalu, kami sukses merengkuh angka Rp 1 triliun itu.

Kini, perolehan kami sudah lebih dari Rp 3 triliun per tahun. Tiada henti kami bersyukur. Saya ingatkan teman-teman, jangan pernah sombong. Sebab, seperti kata orang Jerman, kesombongan itu selalu mengawali kejatuhan. Saya ajak teman-teman terus belajar dengan menyisihkan 20 persen dari waktunya untuk belajar.

Anda hendak membawa ke mana Alam Sutera?

Saya ingin menjadi the most profitable company. Tiada hentinya saya menggugah teman-teman untuk lebih langkas berkreasi dan inovasi yang bernilai tinggi. Kita sudah menggenggam hasil yang baik, ayo kita terus berkarya untuk meraih pencapaian lebih cemerlang.

Saya mengingatkan mereka bahwa bisnis itu bagian dari seni, maka cara kerjanya harus berseni, menggunakan hati dan pikiran. Bisnis itu memberi banyak pembelajaran dalam hidup dan saya termasuk yang selalu belajar dari siapa pun.

Masih ada proyek prestisius?

Sekarang Alam Sutera Serpong sudah menggunakan areal lebih kurang 500 hektar, dari total 800 hektar lahan yang ada. Masih ada 300 hektar yang akan digunakan sepenuhnya untuk proyek-proyek baru berkelas. Proyek-proyek yang memberi inspirasi sangat luas kepada publik. Proyek yang menjadi bahan pembelajaran siapa saja, termasuk para arsitek dan calon arsitek.

Sekarang dengan fasilitas yang lengkap, ibu-ibu dapat berbelanja di pasar atau sentra belanja yang dekat. Anak-anak dapat berjalan kaki ke sekolah karena jarak dekat. Yang bekerja, baik ayah maupun ibu, dapat menuju kota dengan akses yang luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com