BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com- Potensi devisa sebesar 200 juta dollar AS hilang akibat vakumnya operasional tambak udang di Bumi Dipasena menyusul kisruh kemitraan di tambak ini setahun terakhir.
Hal itu diungkapkan Koordinator Program Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim dalam siaran persnya menyikapi serangkaian unjuk rasa petambak plasma di Jakarta, Rabu (15/2/2012).
Potensi kehilangan devisa ini diperhitungkan dari asumsi produksi rata-rata sekitar 4 ton per hektar per panen, sementara luas lahan 16.000 hektar. Menurut Abdul Halim, ribuan petambak dan keluarganya yang mencapai 41.000 orang kini sangat berharap pemerintah segera menyalurkan listrik dan memulihkan usaha budidaya tambak pasca-ditelantarkannya tambak oleh perusahaan mitra.
Kisruh kemitraan petambak plasma dan PT Aruna Wijaya Sakti (grup PT Central Proteinaprima) memuncak pada Maret lalu ketika perusahaan akhirnya berhenti beroperasi dan memutus aliran listrik ke petambak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.