Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Gerilya, Sri Wahono Raup Omzet Miliaran

Kompas.com - 23/02/2012, 08:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sri Wahono selalu teguh pada impiannya. Nyatanya, mimpinya untuk menjadi pengusaha benar-benar terwujud. Keluar dari PNS, Wahono merintis usaha pembuatan software bisnis. Kini ia membukukan omzet miliaran rupiah dengan ribuan klien.

Saat menyebut Lampung, mungkin di benak Anda tebersit gajah Way Kambas atau keripik pisang yang menjadi oleh-oleh khas daerah itu. Sebagai pria yang lahir dan besar di Lampung, Sri Wahono pun merasakan betul hal tersebut. Namun, ia juga ingin menunjukkan potensi Lampung lainnya, yakni sebagai penghasil peranti lunak (software) komputer yang mendunia.

Dengan mengibarkan bendera Aztechsoft Internasional, ia menciptakan berbagai software bisnis. Ia membuat program penggajian, pembayaran kasir, hingga pencatatan data ekspor impor yang telah dipakai oleh 1.587 perusahaan.

Tak ingin menikmati kesuksesan sendiri, Wahono pun mendorong orang lain untuk menjadi wirausahawan baru. Ia mengundang orang untuk menjadi agen pemasar produknya. Sekarang 23 diler yang tersebar di seluruh Indonesia mendistribusikan produknya. Dari sini, Wahono bisa mendulang omzet Rp 2,2 miliar per tahun.

Pemuda 32 tahun ini bukan berasal dari keluarga yang melek teknologi. Orang tuanya adalah petani transmigran sederhana. Bahkan, profesi Wahono saat ini berbeda jauh dengan harapan orang tua yang menginginkannya menjadi ustad. Tak heran, dia menempuh pendidikan di sekolah agama.

Setelah lulus tes masuk Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung, jalan hidupnya berubah. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia bekerja di persewaan komputer milik teman. Di tempat inilah, ide untuk berbisnis software muncul, hingga ia mendapatkan proyek dari sebuah bank perkreditan rakyat dan Telkom di Lampung. Lantaran lebih asyik menjalani dunia programming, Wahono pun menanggalkan status mahasiswanya.

Pilihan menikah di usia muda menghadapkannya pada kenyataan bahwa ia harus menghidupi istri. Akhirnya, saat memasuki milenium baru, ia memutuskan membuka toko kelontong bermodal Rp 1 juta. Di sela waktunya, Wahono pun menjadi desainer freelance surat kabar dan tabloid lokal.

Tapi, ambisi lama berbisnis peranti lunak tak terbendung lagi. Beruntung, sang istri, Nunik Palupi, mendukung penuh mimpinya membuat software house. Nunik rela menjual perhiasan sebagai modal mendirikan CV Aztech pada 2001.

Keluar PNS

Selayaknya hukum alam, usaha dengan modal minim sering kalah bersaing dengan perusahaan bermodal lebih besar. Itu pula yang dialami CV Aztech. Penjualan software sepi karena hanya sedikit klien yang kenal atau percaya dengan software karya Wahono ini.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Spend Smart
    Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

    Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

    Earn Smart
    Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

    Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

    Earn Smart
    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    Whats New
    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Whats New
    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    Whats New
    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Earn Smart
    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Whats New
    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    Rilis
    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Whats New
    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Whats New
    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

    Whats New
    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com