Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Tak Naik, Hidup Tetap Sulit

Kompas.com - 31/03/2012, 23:38 WIB
Doddy Wisnu Pribadi

Penulis

MALANG, KOMPAS.com -- Meski pemerintah sudah memutuskan menunda kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, warga masyarakat masih mengkhawatirkan kondisi ekonominya. Teguh (34), pengemudi kendaraan umum mikrolet jurusan AG (Arjosari Gadang) menilai, penundaan kenaikan harga BBM tidak berarti kesejahteraan bagi dirinya dan keluarga membaik.

"Musuh kami banyak, tak hanya BBM, namun juga persaingan dengan sepeda motor yang bisa dimodali hanya dengan 3 liter Premium. BBM hanya satu masalah saja masalah bagi kami, meskipun juga merupakan masalah terbesar," kata Teguh, Sabtu (31/3/2012) di Malang, Jawa Timur.

Menurut Teguh, dengan setoran Rp 80.000 sehari, ia hanya bisa membawa pulang Rp 20.000 hingga Rp 50.000 per hari. Seringkali bahkan sekadar menutup biaya setoran saja tidak cukup, sehingga harus mengandalkan dagangan istrinya yang berjualan di rumah.

"Kami pengemudi juga harus berbagi giliran bekerja, karena satu kendaraan dijalankan dua pengemudi. Jadi tidak setiap hari saya bekerja," ungkap Teguh, saat ditemui di depan terminal Arjosari, Malang.

Ny Wagiri (50-an), pedagang sayur di perumahan, yang mendapatkan sayuran dari Pasar Blimbing dan suaminya menjalankan persewaan kendaraan pikap carter, meyakini kenaikan harga BBM tetap akan terjadi.

"Ini kan hanya menunda saja. Sementara harga-harga kebutuhan pokok juga sudah terlanjur naik. Jika harga-harga naik, meski ibu-ibu tetap bisa belanja namun jumlah belanjaannya akan berkurang," tuturnya.

Harga beras memang sudah turun lagi setelah naik. Harga tertinggi Rp 8.400 per kg untuk beras jenis premium dan kini menjadi sekitar Rp 8.200 per kg. Tetapi harga-harga bahan pokok yang lain sudah terlanjur naik, seperti minyak goreng curah yang sudah mencapai Rp 12.000 dari harga semula sekitar Rp 9.000 per liter.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com