Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menu Herbal di Restoran Pearl

Kompas.com - 23/04/2012, 08:31 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

Dukun Herbal

Tradisi China di bidang kuliner adalah pengunaan bahan-bahan makanan yang menyehatkan dan dicampur di dalam masakan. Berdasarkan kisah-kisah legenda, Shennong atau dukun herbal gemar melakukan penelitian terhadap khasiat rempah-rempah dan bahan-bahan yang digunakan dalam masakan China.

Bahkan, pada sekitar tahun 2.800 sebelum masehi, terbit sebuah kitab mengenai rempah-rempah. Dalam kitab tercantum infomasi dan khasiat 252 bahan herbal yang ada di China. Melalui kitab inilah, bahan herbal dari China makin dipercaya khasiatnya dalam urusan kesehatan.

John Chu pun memanfaatkan bahan-bahan herbal ini sebagai bahan pelengkap dalam kreasinya kali ini. Ia menuturkan bahan-bahan tersebut seperti ginseng, kacang kastanye, kacang pinus, bunga lawang, cengkeh, dong chong xia cao (sejenis cacing yang muncul di musim panas), chen pi (sejenis jeruk yang diambil kulitnya dan dikeringkan). dan masih banyak lainnya.

Sebagian besar bahan-bahan ini pun tumbuh subur di daerah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Seperti bunga lawang dipercaya dapat menyembuhkan sakit perut. Sedangkan chen pi dipercaya dapat melancarkan peredaran darah pada tubuh.

Anda bisa pilih menu lengkap atau set menu yang terdiri dari hidangan pembuka hingga penutup. Total terdapat 8 menu dalam set menu seharga Rp 388.000 (++) per orang. Atau, bisa juga secara ala carte dengan harga menu mulai dari Rp 38.000 (++). Hidangan “Chinese Herb Cuisine” ini hanya bisa dinikmati selama bulan April 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com