Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Matahari, Ritel Sangat Berprospek

Kompas.com - 30/04/2012, 11:47 WIB

Memang berembus informasi sejumlah ritel asing hendak masuk Indonesia, di antaranya peritel dari Thailand dan Jerman. Belakangan, ada kabar peritel raksasa Amerika Serikat berkeinginan pula masuk Indonesia.

Bagi saya, Indonesia mesti menyiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi era ini. Kalau tidak bersiap, Indonesia akan menjadi penonton saja. Kami sendiri menyiapkan diri dengan baik, misalnya dengan memperbaiki sistem, jaringan, kesiapan sumber daya manusia, alih teknologi, dan sebagainya.

Matahari sendiri menyiapkan diri dengan saksama, di antaranya dengan lebih kuat memasarkan produk-produk dalam negeri. Pasalnya, banyak jenis produk dalam negeri kita yang sungguh tidak kalah dengan produk luar negeri.

Kini, menurut hitungan kami, terdapat 90 persen lebih produk yang kami lepas ke pasar adalah produk lokal. Intinya, kami hendak memberi panggung kepada produsen dalam negeri agar elan mereka tumbuh subur, dan mutunya makin tinggi. Kami pun memberi perhatian ekstra pada usaha kecil dan menengah (UKM). Kami beri mereka panggung atau areal khusus UKM. Kami bina UKM dari banyak aspek, di antaranya dari segi pengemasan, penyaluran produk, memberi insentif dan award kepada yang berprestasi.

Ritel adalah bisnis dengan margin amat tipis. Apa yang dilakukan Matahari agar efisien?

Kami mampu bekerja efisien, di antaranya karena jam terbang, infrastruktur yang terjaga, armada yang komplet, cabang di banyak kota besar di Indonesia, jaringan yang lengkap serta sistem distribusi yang efektif. Namun, kami tidak puas hanya sampai di situ. Kami terus berbuat untuk meraih puncak efisiensi.

Soal lain, bagaimana Anda mengajarkan kebajikan kepada para staf?

Saya suka bercakap-cakap dengan para staf. Saya sampaikan bahwa apa yang kita peroleh adalah kepercayaan dari Tuhan. Kepercayaan itu diemban dengan penuh tanggung jawab sebab tidak selamanya kita diberi kepercayaan. Menjalankan kepercayaan dengan baik sama dengan menghargai yang memberikan kepercayaan.

Soal integritas staf?

Akh, itu juga menjadi prioritas kami di sini. Kami tekankan sebuah kultur dan pola hidup yang menjunjung tinggi integritas, memelihara sikap-sikap baik. Ini perlu ditegaskan sebab godaan yang menghampiri para staf amat keras. Siapa yang tidak tahan godaan akan jatuh terjerembab.

Penekanan pada spiritual, integritas, dan memelihara sikap-sikap baik akan menghasilkan sumber daya manusia sangat bermutu. Ini pada ujungnya akan membuat kinerja Matahari Putra Prima sangat cemerlang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com