Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Perkirakan Inflasi Juli 0,6-0,7 Persen

Kompas.com - 21/07/2012, 02:34 WIB

Jakarta, Kompas - Bank Indonesia optimistis inflasi pada bulan puasa dan Lebaran tahun ini tidak akan setinggi biasanya. Inflasi kali ini memang dipengaruhi proses musiman. Dengan demikian, jika pasokan tersedia baik dan merata, inflasi dapat terjaga. Diperkirakan inflasi Juli akan mencapai kisaran 0,6-0,7 persen.

”Inflasi Agustus lebih rendah daripada Juli,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi Agus Sarwono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/7). Hartadi menjawab pertanyaan wartawan tentang proyeksi inflasi.

Inflasi Juni 2012 sebesar 0,62 persen, yang antara lain dipicu kenaikan harga bahan pangan. Ditanya perihal pengaruh impor beras 1 juta ton terhadap kondisi inflasi, Hartadi menegaskan, harus dilihat dulu kecukupan pasokannya.

”Beras dan gula pasokannya cukup atau tidak. Kalau tidak ada, baru diimpor,” katanya.

Secara terpisah, Gubernur BI Darmin Nasution menyampaikan, inflasi pada bulan puasa sedikit lebih tinggi dari Juni. Namun, BI berharap inflasi Agustus mendatang tidak lebih dari 1 persen.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok dengan mengunjungi sejumlah pasar tradisional. Tujuannya, menekan laju kenaikan harga. Masyarakat diminta aktif memantau perkembangan harga dan melapor jika terjadi lonjakan harga di luar kewajaran.

Sudah empat pasar dikunjungi Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Keempat pasar tersebut adalah Pasar Santa, Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, dan Pasar Kopro di Tomang Barat. Dari kunjungan tersebut diketahui pasokan bahan kebutuhan pokok untuk menghadapi bulan puasa dan Lebaran tahun ini dalam kondisi mencukupi.

”Pemerintah berkomitmen untuk secara intensif memantau perkembangan harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar selama bulan puasa dan Lebaran. Pembelian yang berlebihan akan memicu kenaikan harga. Masyarakat seharusnya tidak perlu khawatir karena pemerintah akan terus menjaga ketersediaan bahan kebutuhan pokok,” papar Gita.

Gita juga menggarisbawahi pentingnya masyarakat untuk mengubah pola konsumsi dalam rangka menstabilkan harga. ”Dengan tidak melakukan konsumsi yang berlebihan, masyarakat dapat membantu pemerintah mengendalikan harga sekaligus menjaga kesehatannya sendiri,” ujarnya.

Dia mengatakan, hal penting lainnya adalah adanya sistem pertukaran informasi antara masyarakat yang terdiri dari pedagang dan pembeli serta pemerintah mengenai ketersediaan bahan pokok di titik-titik distribusi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

InJourney Group Dukung Kelancaran Ibadah Waisak

Whats New
Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Serba Canggih, Luhut Takjub Lihat Kapal OceanXplorer

Whats New
BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

BRI Beri Apresiasi untuk AgenBRILink Terbaik

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja hingga 7 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Whats New
Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com