Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata ke Lombok Pun Bisa Murah

Kompas.com - 09/09/2012, 08:56 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wisata ke Lombok, pulau di Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki citra mahal. Hal ini terjadi karena Lombok sering dibandingkan dengan wisata ke Bali oleh turis asal Jakarta. "Murah sebenarnya tapi banyak yang tidak tahu. Anggapan Lombok lebih mahal yah karena 60 persen biaya sudah habis di pesawat," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB, Awanadhi Aswinabawa saat ditemui di Jakarta, Kamis (6/9/2012) malam.

Ia menuturkan hal tersebut terjadi karena masalah demand-supply saja. Seperti Garuda misalnya, lanjut Awanadhi, rute Jakarta-Bali dilayani hingga 20 kali sehari. Sementara Garuda hanya menyediakan rute Jakarta-Lombok 3 kali sehari. "Jakarta-Lombok tiket pesawat PP (pulang-pergi) itu 1,5 juta (rupiah) juga bisa dapat. Tapi untuk season tertentu," jelasnya.

Oleh karena itu, Awanadhi berharap dengan semakin bertambahnya rute baru dan frekuensi penerbangan menuju Lombok dari berbagai maskapai akan membuat harga semakin kompetitif. Padahal, lanjut Awanadhi, jika sudah sampai di Lombok, harga-harga lebih murah dibanding Bali.

"Akomodasi lebih murah. Sewa mobil bisa mulai dari Rp 200 ribu untuk mobil Avanza dan self drive (tanpa sopir). Kalau dengan driver (sopir) dan bensin, mobil Avanza bisa saja Rp 400 ribu tergantung jarak," tuturnya.

Sedangkan sewa perahu, lanjutnya, sebagai contoh di kawasan Sekotong, Lombok Barat, harga sewa di kisaran Rp 200-300 ribu satu hari untuk pulang-pergi ke satu pulau, biasanya wisata ke Gili Nanggu. Sementara untuk tiga pulau di kawasan tersebut, sewa perahu di kisaran Rp 400.000.

Awanadhi menuturkan paket wisata Pulau Lombok bisa dilakukan 4 hari 3 malam. Biasanya wisatawan akan diajak berkeliling Lombok Selatan, Lombok Barat, Lombok Utara, dan tur kota Mataram. Ia mengungkapkan paket wisata tersebut bisa dibuat murah, tak selalu harus mewah yang penting nyaman, bersih, dan konsisten.

"Konsisten ini misalnya perahu jelas jam keberangkatan dan pulangnya. Dulu ini masalah, sekarang sudah tidak lagi, karena masyarakat sudah sadar dampak pariwisata untuk ekonomi mereka," jelas Awanadhi.

Beberapa biro perjalanan wisata setempat biasa menjual paket wisata di Lombok mulai dari Rp 500.000 untuk 3 hari 2 malam. Paket tersebut sudah termasuk akomodasi dengan sarapan dan antar dan jemput bandara-hotel, serta satu kali city tour (tur kota) Mataram.

"Hotelnya oke lah, tipe losmen tetapi bersih. Lalu city tour Mataram itu sharing bukan privat. Jadi beberapa rombongan digabung jadi satu," kata Awanadhi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com