Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Picu Harga Beras

Kompas.com - 15/09/2012, 03:01 WIB

Hama tikus

Hama tikus merebak pada tanaman padi di Kabupaten Magelang.

Slamet, salah seorang petani di Desa Grabag, Kecamatan Grabag, mengatakan, 1 hektar tanaman padi miliknya yang berusia 1,5 bulan, baru saja diserang tikus dalam intensitas sedang. Agar tanaman padinya dapat bertahan hidup, satu-satunya cara adalah dengan kembali menggenangi tanamannya dengan air.

Namun, hal itu pun sulit dilakukan karena saat ini sudah mulai diberlakukan sistem pengairan bergilir, seminggu satu kali, dengan pasokan air terbatas.

”Agar tanaman padi dapat bertahan hidup, saya terpaksa mencari air dari sumber-sumber air yang masih ada di sekitar desa,” ujarnya.

Agus Sumarno, petani lainnya, mengatakan, kendati tidak diserang tikus, sebagian tanaman padi miliknya nyaris mengering karena kekurangan air.

Agus memiliki area tanaman padi seluas 5.000 meter persegi. Jika biasanya dari area tersebut dia mendapatkan hasil panen 7 kuintal GKP, pada musim panen dua bulan mendatang, hasil panen yang diperoleh diperkirakan hanya mencapai 4 kuintal GKP saja.

Padi gogo

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menanam padi gogo untuk menjaga pasokan beras selama musim kering ini. Padi jenis ini dinilai cocok dikembangkan di Sukabumi karena mayoritas persawahan merupakan tadah hujan.

”Padi jenis ini cocok untuk sawah yang minim air, sesuai dengan kondisi cuaca sekarang,” kata Deti Setiawati, Kepala Subbagian Program dan Perencanaan dinas tersebut, Jumat (14/9).

Deti menyebutkan, pemerintah menyiapkan lahan seluas 18.158 hektar untuk mengembangkan padi gogo. Produksi padi gogo per hektar mencapai 38,92 kuintal. Hingga Agustus 2012, jumlah produksi padi gogo mencapai 70.267 ton. Direncanakan pula menambah lahan seluas 25 hektar pada September ini.

Sudrajat, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sukabumi, mengatakan, padi gogo merupakan pilihan tepat untuk menjaga produksi saat kemarau.

(WHO/HEI/HAN/EGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com