Dari festival ia melangkah ke studio rekaman Musica Studio. Oleh penata musik A Riyanto, Harvey dipasangkan berduet dengan Rafika Duri, juara I perempuan BRTV Remaja. Duet ini menghasilkan lagu populer, seperti ”Bisikan Mesra”. Tak kurang 20 album dibuat Harvey, termasuk album duet bersama Rafika Duri.
Suara dan cara nyanyi Harvey untuk konsumsi dewan juri festival dinilai secara berbeda oleh pelaku industri musik yang mengacu pada selera pasar.
Harvey sadar akan situasi itu. Namun, ia memilih tetap menjaga integritas sebagai penyanyi. ”Meski sedikit penggemar saya sebagai penyanyi (dengan gaya) festival, saya tak akan menurunkan kualitas,” katanya tegas.
”Saya sadar, tak bisa meraih dua-duanya. Namun, belakangan saya mencoba berkompromi. Saya memakai strategi pasar tanpa harus menurunkan standar.”
Misalnya dalam album Selamat Datang Cinta (2000). ”Saya nyanyi dengan standar festival, tapi aransemen dibuat dengan pendekatan bukan festival. Saya bikin musik yang easy listening.”
Tak tergodakah ia untuk lebih komersial? ”Saya memang tak berkelebihan dalam materi, tapi masih bisa menyekolahkan anak. Setelah sekian lama berkecimpung di dunia nyanyi, saya merasa banyak hal yang belum saya lakukan, tapi sudah banyak yang saya dapatkan.”
Banyak itu bukan soal materi, melainkan kebahagiaan bisa bernyanyi. Kepuasan membahagiakan orang lain dengan bernyanyi. Kepuasan, yang kata Harvey, tak bisa dibeli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.