Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BHA Dukung Pengembangan Wisata Kesehatan

Kompas.com - 17/10/2012, 15:36 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Bali Hotel Association (BHA) mendukung pengembangan program wisata kesehatan yang dirancang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan melalui gerakan terpadu "Indonesian Wellness and Healthcare Tourism Movement".

"Kami dari Bali Hotel Association menyediakan jasa penginapan, apa pun program kesehatan pemerintah, pasti kami dukung untuk kemajuan pariwisata," kata Direktur Eksekutif BHA, Djinaldi Gosana, di Denpasar, Rabu (17/10/2012).

Meskipun demikian pihaknya menginginkan agar kualitas kesehatan yang lebih baik karena akan mencitrakan pariwisata di Bali. Gerakan terpadu itu dengan menggabungkan ciri khas natural dan holistik yang mengangkat kearifan budaya lokal.

Menurut Djinaldi, program tersebut harus dilaksanakan dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah, dan pelaku pariwisata agar ke depan tidak melenceng dari konsep budaya lokal. "Standar pelayanan harus baik, bukan malah jual produk yang murah atau berkedok pelayanan spa dengan konotasi negatif," katanya.

Selain itu, BHA juga mendukung kesiapan rumah sakit di Pulau Dewata untuk memfasilitasi program tersebut melalui promosi dengan menonjolkan spesifikasi atau kelebihan yang dimiliki sebuah rumah sakit di Bali.

Djinaldi memaparkan, program tersebut akan mengedepankan wellness atau kebugaran di antaranya berupa meditasi, dan spa dan program kesehatan di antaranya medical check up sehingga warga Indonesia tidak perlu berobat ke luar negeri. "Selain bisa melakukan rehabilitasi medis, wisatawan bisa sekaligus melakukan kegiatan wisata," katanya.

Dari 107 hotel berbintang di bawah naungan BHA, pihaknya siap mendukung program wisata kesehatan itu karena telah diaplikasikan jauh-jauh hari sebelum diluncurkannya program tersebut oleh dua kementerian di Nusa Dua pada Jumat (12/10/2012).

"Itu merupakan gerakan oleh beberapa pihak, termasuk industri pariwisata spa, dan rumah sakit. Kami harap bisa diterima masyarakat karena cukup potensial bagi pariwisata di Bali," ujar Djinaldi.

Studi yang dilakukan oleh KPMG Internasional menunjukkan estimasi peningkatan  pengeluaran wisata kesehatan menjadi 100 miliar dollar AS pada tahun 2012 atau meningkat 20 persen hingga 30 persen dari 78,5 miliar dollar AS pada tahun 2010. Sementara wisata wellness tercatat mencapai pengeluaran sebesar 106 miliar dollar AS pada tahun 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com