Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Listrik Tetap Naik Per Januari

Kompas.com - 27/10/2012, 02:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah memastikan tarif tenaga listrik tetap naik mulai Januari 2013. Kenaikan akan dilakukan per bulan atau triwulan dengan akumulasi besarnya rata-rata 15 persen. Namun, kenaikan tidak berlaku untuk sambungan kapasitas 450 volt ampere dan 900 volt ampere.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, di Jakarta, Kamis (25/10), menjelaskan, besaran kenaikan tarif tenaga listrik di setiap kapasitas dan sektor tidak akan seragam, yaitu mulai 5 persen sampai 20 persen

”Apakah per bulan atau triwulan baru dihitung. Karena ada yang tidak dinaikkan, kenaikannya harus ada yang di atas 15 persen. Mana yang harus dinaikkan sedang dihitung PT PLN,” kata Jero.

Di sektor industri, menurut Jero, ada yang minta keringanan, seperti industri tekstil. Namun, ada pula industri yang tidak logis diringankan tarifnya, seperti bisnis spa. ”Masa spa mau dimurah-murahin? Jadi, ada yang naik 20 persen, ada yang 5 persen. Rata-rata 15 persen,” kata Jero.

Dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pada 23 Oktober, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013. Salah satunya tentang subsidi listrik yang anggarannya ditetapkan Rp 80,93 triliun, turun dibandingkan dengan pagu tahun ini, Rp 89,1 triliun.

Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo menyatakan program kenaikan tarif tenaga listrik rata-rata 15 persen tahun 2013 akan menghemat anggaran senilai Rp 11,8 triliun. Dampaknya terhadap inflasi diperkirakan sebesar 0,3 persen dan sudah masuk perhitungan asumsi inflasi tahun 2013 sebesar 4,9 persen. Agus berjanji dana penghematan subsidi listrik tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur bagi masyarakat miskin.

Sebelumnya Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyatakan, struktur subsidi listrik selama ini belum berkeadilan. Masih banyak subsidi listrik dinikmati perusahaan besar sehingga kenaikan tarif perlu dilakukan.

Mal terbesar

Bambang mencontohkan, dari 10 pelanggan listrik terbesar di Indonesia, delapan di antaranya adalah mal di Jakarta. Nilai subsidi pada kedelapan mal tersebut mencapai ratusan miliar rupiah setiap tahun.

Sebelumnya sebanyak 12 asosiasi yang tergabung dalam Forum Asosiasi Nasional menolak rencana kenaikan tarif tenaga listrik sekitar 15 persen pada tahun 2013. Sejumlah pengusaha mengancam relokasi atau menutup usaha untuk beralih menjadi pedagang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com