Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Gagal Antisipasi Pasokan

Kompas.com - 21/11/2012, 03:06 WIB

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia Thomas Sembiring menyatakan, seharusnya berbagai masalah pasokan itu bisa diantisipasi pemerintah, apalagi lonjakan permintaan merupakan dampak dari program pemerintah. ”Pemerintah gagal mengantisipasi lonjakan kenaikan dan harga daging sapi,” ujarnya.

Importir sekarang tidak bisa membantu lagi, karena impor daging sapi yang diizinkan pemerintah tidak boleh masuk ke pasar, tetapi ke hotel, restoran, dan pabrik. ”Dulu kami bisa menjadi katup sehingga tak ada lonjakan harga seperti ini,” katanya.

Sekretaris Jenderal Forum Peternak Sapi Indonesia Nanang Priyo Utomo mengungkapkan, selama ini peternak/perusahaan penggemukan sapi di Jatim menahan sapi mereka untuk tidak dijual ke pasar karena takut tidak bisa lagi membeli sapi bahan (bakalan) untuk digemukkan.

Harga sapi bakalan Rp 34.000 per kilogram berat sapi hidup, sedangkan untuk sapi siap potong Rp 33.000. ”Kalau dipaksa menjual, peternak tidak akan untung,” katanya.

Harga sapi bakalan terus naik karena banyak peminat. Pedagang dari sejumlah daerah, termasuk dari Jawa Barat, berburu sapi bakalan ke Jawa Timur. ”Sudah menjadi pengetahuan umum para peternak bahwa menjelang Lebaran seperti ini, harga sapi bakalan tinggi karena permintaan meningkat. Program pemerintah juga bergulir mulai November,” katanya. Seharusnya ini bisa diantisipasi pemerintah.

Namun, Ketua Forum Peternak Sapi Indonesia Nasyiruddin di Surabaya, Selasa, mengatakan, minimnya pasokan yang berdampak terhadap kenaikan harga daging sapi agar tidak dimanfaatkan pemerintah untuk menambah kuota impor. Apalagi stok sapi untuk dipotong ada meski tidak berada di tangan peternak atau perusahaan penggemukan.

Nasyiruddin mengatakan, Dinas Peternakan Jatim juga menjamin tidak ada kelangkaan daging sapi potong di provinsi ini. Bahkan, Jatim siap memasok sapi potong ke Jakarta dan beberapa daerah lain yang mengalami kelangkaan daging sapi.

Saat ini Jatim menyediakan 151.000 sapi potong untuk dikirim ke provinsi lain selama tahun 2012 dan hingga kini baru tersalur 100.000 ekor. Masih ada 51.000 ekor.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso Indonesia Trisetyo Budiman, Selasa, mengatakan pemerintah tak begitu saja menutup keran impor daging sapi. ”Asal impor daging berada pada rel yang benar, daging dialokasikan untuk pedagang kecil yang butuh daging dengan harga terjangkau serta berkualitas, tidak masalah,” katanya.(MAS/NEL/PIN/MKN/RWN/JON/ODY/WER/ETA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com