Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Tak Tentu Arah, Jokowi Beri Lampu Hijau Monorel

Kompas.com - 21/12/2012, 20:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Segala macam upaya direncanakan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota. Untuk jangka panjang, Pemprov DKI merencanakan untuk membangun dua megaproyek transportasi massal berbasis rel, yaitu mass rapid transit (MRT) dan monorel.

MRT yang pelaksanaan ground breaking-nya direncanakan pada 2013 mendatang terancam molor. Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini masih belum memutuskan apakah ingin melanjutkan MRT atau tidak.

Jokowi masih dalam upaya renegosiasi dengan pemerintah pusat untuk mengubah beban pengembalian pinjaman kepada Japan International Cooperation Agency (JICA). Di satu sisi, pemerintah pusat, terutama Kementerian Keuangan, juga masih belum menerima tawaran renegosiasi Jokowi.

Sementara itu, megaproyek MRT masih terombang-ambing nasibnya, Jokowi justru memberi lampu hijau kepada monorel.

"Intinya monorel sudah saya beri lampu hijau. Yang paling penting, legalnya dulu. Kalau hukumnya itu sudah oke, ya langsung saja," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (21/12/2012) malam.

Ada dua konsorsium yang ingin menjalankan proyek monorel, yaitu PT Jakarta Monorail (swasta) dan Adhi Karya (BUMN). Jokowi mengatakan, Adhi Karya masih tetap tidak ingin untuk bergabung dengan pihak swasta, dalam hal ini, PT Jakarta Monorail, untuk menjalankan monorel.

"Intinya, Adhi Karya tidak mau bergabung dengan Jakarta Monorail. Kalau tetap digabung, beliaunya akan mengundurkan diri. Ada surat tertulisnya," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, melalui surat dari Adhi Karya tersebut, berarti konsorsium penggerak monorel tinggal satu, yakni PT Jakarta Monorail. Namun, perihal itu masih dalam kajian mengenai rute (blue line dan green line) dan hukumnya.

"Legalnya seperti masih apa, itu masih saya lihat. Akan tetapi, intinya saya memberi lampu hijau kepada monorel agar jalan. Bukan Jakarta Monorail-nya, tetapi monorelnya," kata Jokowi.

Juru Bicara PT Jakarta Monorail Bovanantoo mengakui pihaknya baru saja bertemu dengan Jokowi. Menurut dia, untuk keberlanjutan monorel, proyek itu akan dikaji lebih dalam dengan waktu yang sangat singkat dan cepat.

"Tentunya dengan dinas dan lembaga terkait diminta melakukan koordinasi tentang integrasi passenger supaya ini dapat dilihat suatu angka yang realistis," kata Bovanantoo.

Untuk pendanaan proyek monorel akan menggunakan pendanaan swasta murni. Dengan perbandingan perbankan sebesar 70 persen dan 30 persen konsorsium. Jokowi menginginkan dalam pembangunan proyek monorel ini mulai dari rel, kereta, dan lainnya menggunakan produk dalam negeri.

"Dari awal, kami memang menawarkan suatu kombinasi produk dalam negeri. Tentunya tidak akan 100 persen. Akan tetapi, untuk Jakarta, dalam beberapa hal, akan ada beberapa komponen campuran," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

     Kerap Dinilai Negatif, Perhatikan Ini Sebelum Masuk Bisnis MLM

    Kerap Dinilai Negatif, Perhatikan Ini Sebelum Masuk Bisnis MLM

    Smartpreneur
    [POPULER MONEY] Cerita Hitler Bangun Ekonomi Jerman usai Perang | Pedagang Kulit Ketupat Raup Rezeki Idul Adha

    [POPULER MONEY] Cerita Hitler Bangun Ekonomi Jerman usai Perang | Pedagang Kulit Ketupat Raup Rezeki Idul Adha

    Whats New
    Libur Panjang Idul Adha, Garuda dan Citilink Angkut 73.434 Penumpang

    Libur Panjang Idul Adha, Garuda dan Citilink Angkut 73.434 Penumpang

    Whats New
    Idul Adha, Bank Artha Graha Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

    Idul Adha, Bank Artha Graha Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

    Whats New
    Indodax: Bitcoin Jadi Opsi Fleksibilitas saat Ekonomi Tak Stabil

    Indodax: Bitcoin Jadi Opsi Fleksibilitas saat Ekonomi Tak Stabil

    Whats New
    Cara Mudah Bayar Tagihan IndiHome via Livin' by Mandiri

    Cara Mudah Bayar Tagihan IndiHome via Livin' by Mandiri

    Spend Smart
    Cara Mudah Buat Akun PayPal untuk Pribadi dan Bisnis

    Cara Mudah Buat Akun PayPal untuk Pribadi dan Bisnis

    Spend Smart
    PLN Siagakan 1.470 SPKLU Selama Libur Idul Adha 2024

    PLN Siagakan 1.470 SPKLU Selama Libur Idul Adha 2024

    Whats New
    Libur Idul Adha, Penumpang Pesawat di 20 Bandara Diprediksi Capai 971.861 Orang

    Libur Idul Adha, Penumpang Pesawat di 20 Bandara Diprediksi Capai 971.861 Orang

    Whats New
    Whoosh Tembus 20.000 Penumpang Per Hari Saat Libur Panjang Idul Adha

    Whoosh Tembus 20.000 Penumpang Per Hari Saat Libur Panjang Idul Adha

    Whats New
    Cipta Perdana Lancar Incar Rp 71,4 Miliar dari IPO

    Cipta Perdana Lancar Incar Rp 71,4 Miliar dari IPO

    Whats New
    Cara Buka Blokir ATM BNI lewat Mobile Banking, Memang Bisa?

    Cara Buka Blokir ATM BNI lewat Mobile Banking, Memang Bisa?

    Spend Smart
    Libur Panjang Idul Adha, Menhub Ingatkan Masyarakat Gunakan Bus Laik Jalan

    Libur Panjang Idul Adha, Menhub Ingatkan Masyarakat Gunakan Bus Laik Jalan

    Whats New
    2 Cara Mengatasi Mobile Banking BNI Terblokir, Jangan Panik

    2 Cara Mengatasi Mobile Banking BNI Terblokir, Jangan Panik

    Spend Smart
    BERITA FOTO: Hadir di JFK 2024, Le Minerale Edukasi Konsumen soal Produk Daur Ulang PET

    BERITA FOTO: Hadir di JFK 2024, Le Minerale Edukasi Konsumen soal Produk Daur Ulang PET

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com