Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Kalibaru Sebagai Magnet Pertumbuhan

Kompas.com - 31/12/2012, 10:05 WIB
Haryo Damardono

Penulis

Konvoi tersebut tercipta oleh proses bongkar muat satu kapal saja. Bagaimana bila Kalibaru telah tuntas terbangun, dan mother vessel tertarik singgah? Bagaimana Kalibaru menjadi titik persinggahan arus barang dari China dan Asia Timur menuju Argentina dan Brasil?

Pola perpindahan muatan atau transhipment saja tentu tidak salah. Namun infrastruktur lebih baik harus disiapkan bila ingin industri kita berbicara. Salah satunya, membangun transportasi dari pelabuhan menuju kawasan penyangga (hinterland).

Ketua Umum Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Eka Sari Lorena pun sepakat membantu Pelindo II di Kalibaru. Pelatihan sopir truk kontainer segera dilakukan oleh Pelindo II dan Organda, bekerja sama dengan Shipping and Transport College (STC) Rotterdam.

Namun sayangnya, niat pemerintah membangun alternatif transportasi berupa jalur baru kereta api Tanjung Priok-Terminal Peti Kemas Darat (dry-port) Cikarang (50 km) mulai tahun 2014, agak terlambat. Apalagi, tulang punggung berupa jalur rel ganda di pantura Jawa selesai akhir tahun 2013.

Ketika Pelindo II-Jasa Marga berkongsi membangun jalan layang sepanjang 7 km di pesisir Teluk Jakarta, semestinya dipercepat pembangunan Tol Cibitung-Cilincing. Mulailah mempercepat pembebasan lahan tol, bahkan lebih ideal dibebaskan bersama lahan kereta api.

Dukungan terpenting lainnya berupa pembangunan suprastruktur teknologi informasi. Wujudnya tak dapat dikenali, biayanya tak terlalu wah, seolah di belakang layar tapi perannya luar biasa. Mempermudah pekerjaan, menekan waktu tunggu, dan memperlancar arus barang.

Dicontohkan Rima Novianti, Direktur Komersial Jakarta Internasional Container Terminal (JICT), tanpa efisiensi sulit menarik kapal kontainer asing sandar di Jakarta. "Tanjung Priok jelas bersaing dengan Pelabuhan Singapura dan Port Klang di Malaysia," ujarnya.

Masalahnya, untuk membangun sistem TI pelabuhan yang handal tak sekedar membutuhkan keikutsertaan pelabuhan, transporter darat (truk), atau pergudangan. Tetapi juga memerlukan sinergisitas tinggi dari bea cukai, dari karantina, dan perbankan.

Pelabuhan baru dengan dukungan infrastruktur tentunya dapat menjadi magnet baru. Tidak hanya kawasan industri, tetapi juga pergudangan. Tidak sekedar kawasan komersial, tetapi juga perumahan. Namun, harus dipertegas terlebih dahulu butuh dukungan infrastruktur dasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Daftar Mobile Banking Bank Papua dari HP Antiribet

Cara Daftar Mobile Banking Bank Papua dari HP Antiribet

Spend Smart
Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com