Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiarsa Sastrawinata: Pengusaha Harus Berkomitmen

Kompas.com - 21/01/2013, 09:10 WIB

Di perumahan Anda sendiri, apa yang Anda lakukan untuk mereduksi banjir?

Banyak hal tentunya. Kami misalnya membuat hutan kota, atau beberapa area untuk menjadi daerah resapan air. Kami membuat beberapa situ yang praktis menjadi tempat penampungan air hujan. Kami mengolah kembali sebagian sampah dan mengolah air limbah rumah tangga menjadi air yang layak pakai.

Kami penyayang air sehingga tidak ingin membuang air sia-sia. Dalam era seperti sekarang, membuang air sembarangan, atau tidak menyimpan air secara proporsional itu saru.

Kami juga rajin membangun sumur resapan, menghadirkan biopori-biopori sebanyak mungkin. Ini salah satu aspek mengapa produk kami disukai.

Ada rencana lain?

Kami kini mendesain rumah atau kantor yang lebih ramah pada lingkungan. Kami desain sedemikian rupa dengan memperhitungkan arah angin dan matahari. Dengan demikian, pemilik rumah dapat lebih hemat listrik atau energi.

Kepada para arsitek dan kepada staf yang akrab dengan masalah desain kreatif, kami tekankan agar lebih kerap melahirkan–desain-desain yang eco friendly development (pembangunan yang ramah lingkungan), sebab kami sangat menekankan eco culture (budaya lingkungan). Tidak ada kompromi tentang hal ini.

Bagaimana dengan bisnis properti Anda di luar negeri?

Sejauh ini berjalan sangat baik. Di Hanoi misalnya, proyek kami menjadi salah satu ikon kota Hanoi. Kami bangun dan bangun terus, tentu di antaranya dengan napas Indonesia. Di apartemen atau rumah contoh yang kami desain di sana, hampir seluruh isinya menggunakan material dari Indonesia.

Rumah contoh itu pun didesain oleh ahli-ahli Indonesia. Lalu di pintu gerbang perumahan, kami buat gerbang yang manis tetapi tetap dengan tipikal Ciputra. Ada patung-patung kuda di atasnya, corak gerbangnya pun khas Ciputra. Lalu di depan gerbang itu tegak dengan gagah bendera Merah Putih.

Selalu terselip rasa haru yang membuncah kalau ke Hanoi lalu melihat bendera Merah Putih di gerbang masuk proyek perumahan kami.

Lalu di Shenyang misalnya, kami membuat gerbang yang tidak kalah atraktif. Di situ tegak patung-patung para penari Bali yang sungguh elok. Para pengunjung selalu mengagumi.

Dalam perjalanan karier Anda, ada yang sangat berkesan?

Ada beberapa, tetapi yang memberi kesan yang dalam ketika saya berkunjung ke Palm Beach Florida untuk menemui juara dunia golf 18 kali dunia (world major championship) sekaligus pendesain lapangan golf terbaik, Jack William Nicklaus.

Saya datang menemui Jack tahun 1987. Awalnya saya bertemu vice president-nya, ditolak. Saya datang lagi, kembali ditolak. Saya tidak putus asa, saya datang lagi, dan kali ini bisa bertemu langsung dengan Jack Nicklaus.

Anda tahu, ketika itu saya ke AS disertai istri, Rina Ciputra, dengan tiga dari empat anak saya. Ketiganya masih kecil-kecil. Mereka menanti saya di Hawaii, sementara saya bertolak ke Florida. Saya langsung saja datang ke markas mereka.

Anak-anak, sudah dipersiapkan menjadi generasi ketiga Grup Ciputra?

Sesuai rencana memang demikian. Istri saya, Rina Ciputra, yang berperan besar membesarkan anak-anak kami. Ia telaten, sangat keibuan sekaligus tegas. Anak-anak kami tumbuh sebagai anak-anak yang mandiri dan penuh cinta. Kini anak tertua dan ketiga sudah berkarya di grup, kelak mereka akan ikut memimpin grup ini sebagai generasi ketiga. Anak keempat baru selesai kuliah di Inggris, dan akan segera kembali ke Indonesia.

Saya dan istri sangat dekat dengan keempat anak-anak kami, Anindya, Lalitya, Nararya, dan Adiya. Kami biarkan mereka tumbuh wajar. Masuk ke grup pun dari lapis paling bawah. Biar mereka menjadi diri mereka sendiri. (Abun Sanda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com