Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Garasi, Kini Roti Teja-Nanik Meraja

Kompas.com - 27/01/2013, 18:12 WIB

KOMAPS.com -  Ketekunan dan kejelian melihat celah pasar menjadi kunci sukses pasangan suami istri, Suteja Alim dan Nanik Sumiyati, berbisnis bakery di Semarang. Dari garasi rumah mereka, pasangan tersebut membangun pabrik roti berkapasitas besar.

Boleh jadi, Suteja Alim Wijaya dan Nanik Sumiyati tak akan pernah menyangka Virgin Cake & Bakery tumbuh besar seperti saat ini. Usaha yang bermula dari garasi di sebuah rumah kontrakan 13 tahun lalu itu kini menjelma menjadi pabrik roti berkapasitas besar yang mampu mengolah puluhan sak tepung terigu setiap hari.

Beberapa tahun belakangan ini, keberadaan gerai roti Virgin di Semarang sangat fenomenal. Gerai Virgin selalu terlihat ramai pengunjung setiap harinya. Pamor Virgin yang berada di suatu kawasan perumahan, yakni Tlogosari, pun terdengar sampai jauh.

Pelanggan bakery itu berasal dari berbagai penjuru kota. Bahkan, tidak sedikit konsumen Virgin yang datang dari luar Semarang, seperti Ungaran, Kudus, Jepara, Pekalongan, hingga Tegal.

Berangkat dari keinginan mempunyai usaha sendiri dan hobi membuat roti dan kue, Nanik memutuskan untuk membuka toko roti di rumahnya pada 1999. “Kami memakai uang tabungan Rp 25 juta untuk menyewa rumah, sekaligus membuka usaha ini,” kata Teja, panggilan akrab Suteja Alim.

Garasi rumah pun disulapnya menjadi toko roti sekaligus tempat produksi. “Bagian depan untuk etalase, di belakang untuk produksi,” ujar Nanik.

Selain menawarkan roti yang sudah jadi, ia juga menerima pesanan dari tetangga dan kenalan yang bermukim di sekitar Tlogosari, Semarang.

Pesanan pun makin sering berdatangan lantaran kue dan roti bikinan Nanik tidak mengecewakan. Harga yang terjangkau juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Berkat kedua hal ini, toko roti Virgin pun terus berkembang.

Hingga menginjak tahun keempat, Teja melihat perkembangan pesat gerai Virgin. Nanik, yang semula hanya dibantu pembantunya, sudah mempekerjakan puluhan karyawan.

Kala itu, Teja masih bekerja sebagai pemasok bahan bangunan. Setelah melihat Virgin berkembang pesat, ia pun lantas berhenti. “Saat itu, saya melihat perkembangan Virgin lebih cepat daripada bisnis saya, penghasilan saya pun bisa tergantikan,” ujar dia.

Perputaran uang di bisnis bakery ini lebih bagus ketimbang bisnis bahan bangunan yang tempo pembayarannya lebih lama. Apalagi, ia melihat sang istri kewalahan mengurus bisnisnya sendiri.

Dengan ilmu marketing yang dimilikinya, Suteja lantas fokus menggarap bisnis bakery bersama istrinya. Ia sengaja membidik pasar menengah ke bawah. Strategi ini terbukti benar. Pasar menengah bawah yang sangat besar saat itu berhasil mendongkrak omzet Virgin.  

Produk berkualitas dan harga terjangkau menjadi keunggulan gerai ini. Banyak konsumen berpendapat, meski harganya murah, kualitas roti dan kue Virgin tak mengecewakan.

Apalagi, seperti gerai roti premium, Suteja mengadopsi konsep swalayan. Pengunjung bisa memilih dan mengambil  sendiri roti yang telah disediakan dalam rak-rak. Sejak 2003, nama Virgin pun semakin terkenal. Bahkan, toko roti ini menjadi buah bibir di kalangan pengusaha bakery Semarang. 

Banyak pesanan

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

    Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

    Whats New
    Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

    Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

    Whats New
    Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

    Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

    Whats New
    Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

    Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

    Whats New
    Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

    Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

    Whats New
    Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Whats New
    MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

    MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

    Whats New
    Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

    Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

    Whats New
    Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

    Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

    Whats New
    Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

    Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

    Whats New
    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Whats New
    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Whats New
    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    Whats New
    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Whats New
    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com