Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partisipasi Lawan Kemiskinan

Kompas.com - 03/02/2013, 02:34 WIB

Monrovia, Kompas - Sangatlah penting partisipasi semua elemen dan komponen di setiap negara dalam upaya mengatasi kemiskinan dan kelaparan. Itulah tuntutan yang ditegaskan dalam pertemuan sejumlah tokoh terkemuka dunia, Jumat (1/2), di Monrovia, ibu kota Liberia.

Dalam konferensi pers khusus dengan wartawan Indonesia pukul 21.00 waktu setempat hari Jumat (04.00 WIB Sabtu), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan, pertemuan Panel Tinggi Penyusun Program Pasca-2015 (HIP–High Level Panel on Post-2015) di Monrovia berfokus tentang peran negara dalam mengatasi kemiskinan dan kelaparan.

Pertemuan Monrovia merupakan pertemuan ketiga HIP, panel beranggotakan 27 tokoh dunia yang ditugasi Sekretaris Jenderal PBB untuk program pembangunan dunia pascaperiode 15 tahun program Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) yang berakhir tahun 2015.

Presiden Yudhoyono sebagai salah satu ketua (co-chairman) HIP menguraikan, pertemuan kedua HIP di London, November 2012, lebih berfokus pada definisi tentang kemiskinan yang bersifat perorangan dan rumah tangga. Adapun pertemuan di Monrovia lebih menyangkut peran negara melawan kemiskinan.

Pada pertemuan keempat atau terakhir di Bali, Maret mendatang, HIP akan berfokus pada upaya mendorong kemitraan global untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan sebagai salah satu persoalan serius kemanusiaan. Rekomendasi akhir HIP dari pertemuan Bali akan diserahkan ke Sekjen PBB, Mei 2013. Selanjutnya, rekomendasi itu dibahas di Majelis Umum PBB.

Masih belum jelas kerangka baru pengganti program MDG. Proses perundingan masih berlanjut, yang akan memuncak di Bali. Dalam pertemuan ini, Presiden Yudhoyono melontarkan tiga opsi. Pertama, delapan program MDG seperti pengurangan kemiskinan dan jaminan pendidikan dasar dipertahankan dengan sejumlah penajaman.

Kedua, delapan program MDG dipertahankan tetapi ditambah beberapa program baru. Ketiga, program MDG dibongkar total. Presiden Yudhoyono cenderung mendukung pilihan pertama dan kedua.

Jika dalam program MDG Indonesia hanya melaksanakan, kali ini Indonesia dilibatkan sejak awal. Bahkan, Presiden Yudhoyono jadi salah satu ketua HIP bersama Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.

Galang kerja sama

Dalam jumpa pers bersama seusai pertemuan Monrovia, ketiga ketua HIP menekankan pentingnya menggalang kerja sama beragam elemen di negara maju dan berkembang dalam mengatasi kemiskinan global. Program MDG berhasil mengurangi kemiskinan global, sekitar 1,2 miliar dari 7 miliar penduduk dunia dalam kondisi kemiskinan ekstrem dengan hidup kurang dari 1 dollar AS (sekitar Rp 9.600) per hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com