Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Terkaya Indonesia: "Tidak Elok Saya Berkomentar"

Kompas.com - 06/03/2013, 09:03 WIB

”Ini adalah hasil dari tahun di mana untuk menjadi miliuner itu lebih mudah. Ada stimulus ekonomi dari pemerintah dan ada pemulihan harga-harga saham global,” kata Randall Lane, editor majalah Forbes.

Dari daftar tersebut, sebanyak 29 warga kaya dunia berusia di bawah 40 tahun. Salah satunya adalah Mark Zuckerberg, salah satu pendiri jejaring sosial Facebook. Warga terkaya dunia dengan usia paling muda adalah Dustin Moskovitz (28), pernah sekamar dengan Zuckerberg saat kuliah.

Orang kaya nomor satu dunia adalah Carlos Slim Helu asal Meksiko dengan kekayaan 73 miliar dollar AS, kedua Bill Gates (67 miliar dollar AS), Amancio Ortega (57 miliar dollar AS) asal Spanyol, dan Warren Buffett (53,5 miliar dollar AS).

Ada satu pola yang terlihat dalam daftar warga kaya ini, yakni dominasi sektor teknologi informasi, pengusaha properti, dan bisnis rumah mode, dan investor di pasar global.

Ke depan, kejayaan Asia makin nyata dengan pertumbuhan yang terus menggelinding. Dalam daftar tahun ini juga sudah muncul nama-nama dari Thailand dan India.

Di tengah status yang masih didominasi warga termiskin dunia, Asia sekaligus menggebrak sebagai pemasok warga terkaya dunia. Ini adalah buah pertumbuhan yang dimanfaatkan oleh mereka yang melihat kesempatan. Ini menimbulkan dualisme ekonomi, ada kaya dan miskin, karena memang sebagian wilayah Asia masih berada di tahap awal pembangunan.

Bagaimana Forbes mengumpulkan data kekayaan ini? Aksa Mahmud (66), pendiri dan pemimpin (chairman) Grup Bosowa, masuk dalam urutan ke-34 orang terkaya Indonesia versi Forbes, mengemukakan, dalam mengumpulkan data, Forbes cukup canggih. Mereka mempunyai segudang data tentang perusahaan Indonesia, termasuk Grup Bosowa.

Aksa menjelaskan, untuk data yang perlu dikonfirmasi, mereka mengonfirmasi ke perusahaan yang hendak ditulis. Dalam hal Bosowa, ada orang Forbes yang menanyakan langsung, konfirmasi, dan sebagainya. ”Saya terkejut, data yang mereka miliki cukup lengkap,” ujar Aksa.

Grup Bosowa antara lain bergerak di bidang pabrik semen, pembangkit listrik, pertambangan, jalan tol, media, dan otomotif. Bosowa kini dipimpin generasi kedua karena CEO Bosowa Erwin Aksa adalah putra sulung Aksa dan Ramlah Kalla.

Tidak semua orang kaya ini punya cerita hebat di awal bisnisnya. Pham Nhat Vuong (44) awalnya adalah pembuat mi di Ukraina. Warga Vietnam yang belajar matematika dan ekonomi di Ukraina, saat masih di bawah Uni Soviet, mencari nafkah dengan berbisnis kecil-kecilan. Kini, Pham adalah orang terkaya di urutan ke-974 dengan kekayaan 1,5 miliar dollar AS. Dia kini pengusaha properti di Vietnam.

Baca juga:
10 Orang Terkaya Dunia Versi Forbes
Ini 25 Orang Terkaya di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com