Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

I Ketut Mardjana, Membangunkan Raksasa Tidur

Kompas.com - 01/04/2013, 10:46 WIB

Tentunya ada yang tidak senang. Mereka bahkan menyerang secara personal. Tetapi saya tidak peduli. Kepada kepala kantor wilayah di seluruh Indonesia juga saya tantang mereka. Bisa tidak dalam tiga bulan mereka memperbaiki kinerjanya. Jika sebelumnya wilayah mereka selalu rugi, maka dalam tiga bulan harus untung, minimal 10 persen. Jika tidak bisa, berarti mereka tidak cocok di posisi itu. Lebih baik mereka mundur menjadi staf pendukung saja di bagian administrasi. Ada dua orang yang saya copot jabatannya karena kinerjanya tidak baik. Pencopotan ini menjadi terapi kejut juga buat yang lain.

Penugasan kepada kepala kantor wilayah ini tidak saja mendelegasikan wewenang pengembangan bisnis, tetapi juga sebagai bentuk pemberdayaan. Mereka dilatih untuk mengelola sebuah bisnis. Untuk memberikan semangat, semua kepala kantor saya berikan mobil Nissan X-trail baru dan seluruh armada pos diperbarui.

Perlu modal besar?

Tidak besar, karena semua kendaraan itu saya sewa. Semua direksi menolak karena mengganti kendaraan berarti mengeluarkan uang banyak. Saya jelaskan kepada mereka, jika memakai armada yang tua justru akan lebih mahal untuk perawatan dan konsumsi bahan bakar juga lebih besar. Semua armada baru ini tidak ada yang beli, tetapi hanya sewa selama lima tahun. Dengan sewa, kami terbebas biaya perawatan dan penyediaan bengkel. Armada pun tidak pernah rewel di jalan.

Keputusan yang sama juga saya lakukan ketika saya ingin semua kantor pos harus online. Untuk kantor pos yang tidak ada sambungan teleponnya, dia harus menyewa satelit. Saya tahu sewa satelit itu mahal. Namun, saya melihat pasar sangat besar dan belum tertangani. Jika kami bisa memberikan layanan itu, pasar akan datang. Ternyata pemikiran saya benar. Setelah sewa satelit dan menyediakan layanan jasa keuangan yang memerlukan layanan seketika, pendapatan kami meningkat pesat.

Dari pengalaman Anda mentransformasikan PT Pos Indonesia, pelajaran apa yang Anda dapatkan?

Ada tiga hal utama yang harus dimiliki pemimpin untuk bisa mentransformasikan perusahaan. Pertama adalah visi yang jelas, nilai-nilai yang baik, dan keberanian.

Bagi Anda, PT Pos Indonesia itu akan seperti apa?

Ketika pertama kali ditunjuk sebagai Dirut PT Pos Indonesia, saya tak ingin PT Pos Indonesia menjadi seperti Pos Amerika. Di sana, Pos Amerika banyak yang ditutup karena tidak berhasil melakukan transformasi. Namun, saya melihat Pos Jepang, Pos Australia, dan Pos Selandia Baru, berhasil menjadi perusahaan yang sangat besar dan menggurita hingga ke masyarakat bawah.

Di tengah kesibukan, bagaimana Anda menjalani hobi Anda?

Saya beberapa kali bersepeda dan naik motor bersama petugas pengantar surat. Selama perjalanan bersama itu, saya melihat pemandangan yang indah. Di sinilah saya mengisi hobi saya, yakni menikmati alam. Jadi bisa dekat dengan karyawan, tetapi hobi juga terpenuhi.

Lalu bagaimana dengan keluarga?

Jabatan ini adalah amanah. Keluarga saya mengerti saya harus menjadi yang terbaik saat menjalani amanah ini. Namun, saya berusaha agar paling tidak seminggu dalam sebulan, saya tinggal bersama mereka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com