Langkah bank sentral ini berarti dalam setiap bulan BoJ akan membeli 70 persen obligasi baru yang diterbitkan pemerintah. Pembelian dalam skala ini dapat membuat tingkat imbal hasil menjadi rendah, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran bahwa yang sebenarnya dilakukan BoJ akan menumpuk utang saja.
Saat ini, utang Jepang sudah dua kali lipat dari besaran ekonominya yang senilai 5 triliun dollar AS. Beban utang Jepang merupakan yang terburuk di antara negara-negara maju. Para politisi terus berbicara tentang disiplin fiskal, tetapi hanya sedikit langkah dalam mengurangi utangnya.
Akhir pekan lalu, pemeringkat Moody’s Investors Service mengatakan, biaya utang Pemerintah Jepang tampaknya akan tetap rendah hingga dua bulan ke depan. Namun, ada kekhawatiran apakah simpanan domestik dapat terus membiayai utang pemerintah hingga pada masa akan datang.