Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kami Sudah Biasa Beli Premium Mahal

Kompas.com - 24/04/2013, 21:08 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

MUARA TEWEH, KOMPAS.com— Masyarakat Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, meminta agar subsidi bahan bakar minyak (BBM) dicabut saja. Menurut mereka, sudah lama di Barito Utara BBM harus dibeli dengan harga amat tinggi.

Warga Jalan Sumbawa, Muara Teweh, Barito Utara, Syamsul (46), Rabu (24/4/2013), mengatakan, BBM harus dibeli mahal di pengecer, karena sangat susah membeli di SPBU, meski harganya lebih murah. "Baru sebentar saja sudah habis," ujarnya.

Di pengecer, katanya, BBM harus dibeli dengan harga Rp 12.000 per liter. Harga itu melambung dibandingkan satu bulan lalu, Rp 8.000 per liter. "Harga Premium saat ini sudah hampir tiga kali lipat dibandingkan harga di SPBU," ujarnya.

Syamsul yang bekerja sebagai tukang ojek mengatakan, mahalnya BBM membuat tarif mengangkut penumpang juga tinggi. Tarif dengan jarak sekitar 10 kilometer (km) misalnya, mencapai Rp 70.000. Tarif itu pun terpaksa dinaikkan dibandingkan sebelum BBM eceran naik, sebesar Rp 60.000.

Subakir (41) saat ditemui di Desa Lemo II, Kecamatan Teweh Tengah, Barito Utara, menjelaskan, harga Premium eceran di daerahnya luar biasa tinggi atau mencapai Rp 15.000 per liter. Sudah sejak satu bulan lalu harga BBM melambung.

Ia menilai, penerapan subsidi merupakan langkah percuma. "Kalau subsidi dicabut, mungkin harga BBM menjadi Rp 6.000 per liter tapi masyarakat bisa dengan mudah membelinya. Tidak apa-apa," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Industri Asuransi dan Reasuransi Syariah Cetak Aset Rp 45,10 Triliun sampai Kuartal I-2024

Industri Asuransi dan Reasuransi Syariah Cetak Aset Rp 45,10 Triliun sampai Kuartal I-2024

Whats New
Di Hadapan Investor China, Kemenperin: Kami Berikan Kemudahan, Insentif Fiskal dan Non Fiskal

Di Hadapan Investor China, Kemenperin: Kami Berikan Kemudahan, Insentif Fiskal dan Non Fiskal

Whats New
Alfamart Bakal Bagi Dividen Rp 1,19 Triliun, Simak Jadwalnya

Alfamart Bakal Bagi Dividen Rp 1,19 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Saratoga Bakal Tebar Dividen Rp 298, 43 Miliar

Saratoga Bakal Tebar Dividen Rp 298, 43 Miliar

Whats New
KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

Whats New
Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Whats New
Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Whats New
Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com