Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Menteri Perdagangan Kenapa Harga Daging Sapi Masih Mahal

Kompas.com - 12/05/2013, 13:39 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, harga daging sapi di Jakarta, khususnya di Pasar Klender masih mahal. Gita menduga pasokan daging sapi masih terbatas sehingga menyebabkan kenaikan harga.

"Hari ini kita pantau semua. Hasilnya stabil, kecuali harga cabai keriting dan harga daging sapi yang masih mahal," kata Gita saat melakukan inspeksi mendadak di Pasar Klender Jakarta Timur, Minggu (12/5/2013).

Dari pantauannya, harga daging sapi di Pasar Klender saat ini sekitar Rp 90.000-95.000 per kg. Menurutnya, harga daging sapi yang masih mahal ini disebabkan karena kekurangan pasokan daging sapi di pasar. Pedagang hanya menerima pasokan daging sapi dari Jawa saja.

"Kami upayakan agar daging sapi ini harganya bisa Rp 75.000 per kg, sama seperti tahun lalu," jelasnya.

Gita menambahkan, pihaknya akan terus membuka keran impor daging sapi untuk menstabilisasi harga daging sapi di dalam negeri. Namun, impor tersebut hanya untuk tipe daging sapi yang tidak diproduksi di dalam negeri.

"Ini dilakukan agar pembeli tidak teriak lagi karena harga daging sapi yang saat ini mahal," jelasnya.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Sri Agustina menambahkan, pemerintah akan mengakselerasi impor daging sapi saat ini. "Jadi daging sapi biasanya diimpor per kuartalan. Namun, ini akan diakselerasi (dipercepat), yang biasanya diimpor di kuartal III, akan dipercepat di kuartal II," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com