Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemat Listrik Rp 6 Triliun

Kompas.com - 27/05/2013, 03:05 WIB

BBM bisa ditekan

Di tempat terpisah, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Nur Pamudji, pekan lalu, menjelaskan, konsumsi BBM bagi pembangkit listrik diharapkan bisa ditekan untuk meningkatkan efisiensi biaya pokok penyediaan listrik.

Saat ini rata-rata biaya pokok jika menggunakan gas secara nasional sekitar Rp 650 per kWh, sedangkan biaya pokok jika memakai BBM Rp 3.000 per kWh. Untuk pembangkit Muara Karang, karena menggunakan LNG, maka biaya pokok pembangkit itu Rp 1.200 per kWh.

”Jika konsumsi BBM untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Belawan bisa diganti dengan gas, maka penurunan konsumsi BBM pembangkit PLN baru signifikan. Saat ini konsumsi BBM untuk pembangkit Belawan masih 1 juta kiloliter setahun,” kata dia.

Untuk memberi kepastian pasokan gas bagi sejumlah pembangkit listrik tenaga gas, keamanan pasokan gas alam cair (LNG) amat diperlukan melalui kontrak pembelian LNG dalam jangka panjang.

Rencananya, pasokan LNG dari Tangguh untuk PLN itu bisa dikirim ke semua FSRU di Indonesia, baik yang sudah beroperasi maupun yang belum beroperasi atau masih tahap pembangunan.

”Untuk FSRU Jawa Barat, pasokan LNG masih kurang beberapa kargo,” ujarnya. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com