Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Terus Bidik Turis Lokal ke Jepang

Kompas.com - 02/06/2013, 09:23 WIB
Kistyarini

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang merupakan salah satu negara tujuan wisata di Asia yang menjadi favorit masyarakat Indonesia. Selain untuk berbelanja, kebanyakan wisatawan Indonesia bertujuan menikmati keindahan alam atau tradisi Jepang yang hingga kini masih terjaga.

Menurut Account Manager Outbound Sales Japan PT Garuda Indonesia, Marlene Riwati, puncak kunjungan wisata ke Jepang adalah pada musim semi, tepatnya ketika bunga sakura mekar, yang biasanya terjadi pada bulan April.

"Peak season selain itu adalah masa liburan Lebaran, liburan sekolah, dan Natal - Tahun Baru yang berbarengan dengan musim dingin," papar Marlene, dalam perbincangan dengan Kompas.com, di Tokyo, pertengahan Mei lalu.

Untuk menjaring penumpang di luar masa-masa puncak itu, papar Marlene, Garuda bekerja sama dengan biro-biro perjalanan wisata. "Kami biasanya membuat paket konsorsium dengan beberapa biro perjalanan wisata," jelas Marlene.

"Kami juga menggalakkan promo fair ticket. Misalnya untuk grup, harganya lebih murah. Atau untuk musim-musim tertentu, kami menawarkan harga di bawah normal," ungkap Marlene.

Salah satu strategi yang dilakukan Garuda adalah memberi layanan khusus kepada penumpang rombongan. "Misalnya kru kami memberi announcement selamat datang kepada grup saat berada di pesawat. Atau bisa juga memasang logo grup penumpang di head rest (sandaran kepala) pada kursi pesawat," jelas Marlene.

Saat ini, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia melayani tiga rute ke Jepang, yakni Jakarta - Narita (Tokyo), Jakarta via Denpasar - Haneda (Tokyo) dan Jakarta via Denpasar - Osaka. Ketiga penerbangan tersebut berlangsung setiap hari.

Untuk penerbangan ke Jepang, armada pesawat Garuda tergolong baru. Rute Jakarta - Tokyo dilayani Airbus A330-200, sementara rute Denpasar-Osaka menggunakan Airbus A330-300.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Whats New
OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

Whats New
Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com