Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Tidak Usah Borong BBM

Kompas.com - 18/06/2013, 12:48 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono berharap masyarakat tidak menimbun premium atau solar menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

"Enggak usah kita borong-borong BBM. Kalau mau beli secukupnya sajalah," kata Wapres saat jumpa pers di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (18/6/2013), seusai rapat bersama jajaran menteri dan pimpinan instansi terkait.

Wapres mengatakan, menimbun BBM sama saja mengambil keuntungan dari pajak rakyat. Pasalnya, BBM masih mendapat subsidi dari pemerintah. Jika semua tenang, kata dia, tidak ada yang dirugikan.

"Diharapkan semua tenang. Saya kira semua memikirkan masyarakat yang kita anggap mendapatkan beban lebih berat daripada yang lain. Itu akan kita perhatikan sekali," kata Boediono.

Boediono menambahkan, pemerintah juga akan menjaga kestabilan harga bahan pokok agar tidak terjadi gejolak. Menjelang bulan puasa, kata dia, memang akan ada kenaikan harga bahan pokok. Hanya, Wapres berharap kenaikannya normal.

Seperti diberitakan, harga premium akan naik menjadi Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter. Kenaikan harga BBM akan diputuskan setelah seluruh program kompensasi siap diimplementasikan. Program kompensasi tersebut adalah beras untuk rakyat miskin, beasiswa, program keluarga harapan, dan bantuan langsung sementara masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Whats New
    IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

    Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

    Whats New
    KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

    KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

    BrandzView
    5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

    5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

    Spend Smart
    Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

    Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

    Whats New
    Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

    Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

    Whats New
    Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

    Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

    Whats New
    Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

    Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

    Whats New
    Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

    Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

    Whats New
    Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

    Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

    Whats New
    Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

    Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

    Work Smart
    Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

    Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

    Whats New
    Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

    Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

    Whats New
    Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

    Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com