Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulu Mata Purbalingga Menyihir Dunia

Kompas.com - 02/06/2014, 15:18 WIB

”Bicara bulu mata, hampir semua yang beredar di Amerika Serikat, Eropa, hingga Afrika berasal dari Purbalingga meski kemudian diberi merek oleh perusahaan rekanan di sana,” ujar Audrie Sukoco, Presiden Direktur PT Bintang Mas Triyasa (BMT), pabrik bulu mata di Kelurahan Mewek, Kecamatan Purbalingga.

Tidak heran jika produk bulu mata tiruan dari Purbalingga tidak hanya dipakai selebritas Indonesia, tetapi juga artis-artis Hollywood, mulai dari generasi Madonna hingga Katy Perry. Artis yang terakhir ini menggunakan produk Eyelure, varian produk PT Royal Korindah, perusahaan bulu mata tertua di Purbalingga.

Banyak produsen kecantikan dunia juga menggunakan produk yang dihasilkan tangan-tangan cekatan perempuan Purbalingga, di antaranya L’Oréal, Shu Uemura, MAC, Kiss, Make Up For Ever, dan Maybelline. Industri bulu mata di Purbalingga disebut-sebut hanya kalah besar dari industri sejenis di Guangzhou, Tiongkok.

Namun, untuk bulu mata berbahan baku rambut manusia, menurut sepengetahuan pemilik pabrik bulu mata PT Shinhan Creatindo, Yuni Susanawati, produk jenis itu hanya dihasilkan oleh Indonesia. Tiongkok hanya memproduksi bulu mata tiruan sintetis. Demikian pula produsen lain seperti Vietnam.

Dalam sebulan, rata-rata

10 juta pasang bulu mata tiruan dari Purbalingga dikirim ke seluruh penjuru dunia, seperti tercatat pada 2010. Nilai ekspornya pada tahun itu mencapai
Rp 851,01 miliar. Kebutuhan pasar luar negeri sangat besar karena penggunaan bulu mata di sana menjadi kebutuhan sehari-hari.

Sayangnya, di dalam negeri pasar bulu mata belum begitu berkembang. Ini salah satu alasan BMT membangun merek sendiri dan menggandeng sejumlah artis terkemuka sebagai duta produknya, seperti Olga Lidya, Syahrini, dan Cherrybelle. Mereka ingin mengedukasi masyarakat tentang penggunaan bulu mata. Meski demikian, pendapatan utama BMT masih berasal dari ekspor ke sejumlah negara yang mencapai satu juta pasang per bulan. Semuanya dalam kemasan tanpa merek. Hal itu dilakukan hampir semua perusahaan lain.
Industri

Industri bulu mata mulai muncul di Purbalingga dengan kehadiran PT Royal Korindah (dulu Royal Kenny) pada 1967. Sang pemilik usaha, Hyung Sang Lee, memindahkan usaha bulu mata dari negaranya, Korea Selatan (Korsel), karena semakin ketatnya persaingan dan sulitnya mencari tenaga terampil.

Kesuksesan Royal Korindah diikuti berdirinya pabrik-pabrik baru yang dimiliki pengusaha Korsel lainnya. Pendirian itu mengajak mitra yang di kemudian hari membuka usaha sendiri. Pada tahun 2000-an, perusahaan lokal mulai berdiri.

”Pada tahun 1970-an, Purbalingga sudah dikenal dengan kerajinan berbahan baku rambut, seperti rambut sanggul. Selain itu, orang di sini juga dikenal tekun, sabar, teliti, dan terampil,” kata Budi Wibowo (54), pengusaha bulu mata lokal.

Uniknya, meski bulu mata palsu Purbalingga telah mendunia, para perempuan pembuatnya belum tentu ikut memakainya. Bahkan, tidak sedikit yang tidak mengetahui wujud jadi bulu mata tiruan. ”Jangankan pakai bulu mata palsu, lihat jadinya saja belum pernah,” kata Khotik terkikik. (DOE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Rupiah Tinggalkan Rp 16.000 per Dollar AS

Whats New
Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com