Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cashless Society", Ketika Uang Fisik Hilang dari Dompet Anda

Kompas.com - 30/08/2014, 20:44 WIB

Cashless society

Atas dasar berbagai pertimbangan di atas, Bank Indonesia sejak 2010 telah mencanangkan program transaksi tanpa uang tunai. Masyarakat diajak untuk melakukan transaksi elektronik dengan menggunakan kartu kredit, debit, internet, atau layanan transaksi dengan telepon seluler.

Menurut Agus, transaksi elektronik mengurangi beban bank sentral dalam mencetak uang dan mengendalikan peredaran uang tunai di masyarakat. Ke depan, harapannya, akan terbentuk masyarakat tanpa uang tunai, cashless society.

Tahun ini, Bank Indonesia kembali mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Pencanangannya dilakukan Agus di Mal Mangga Dua, Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Pencanangan tersebut dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat, pelaku bisnis, dan juga lembaga-lembaga pemerintah untuk menggunakan sarana pembayaran non-tunai dalam melakukan transaksi keuangan yang mudah, aman, dan efisien.

"Sebagai bentuk komitmen atas perluasan instrumen non-tunai, kami akan menjadikan GNNT sebagai gerakan tahunan yang didukung dengan berbagai kegiatan untuk mendorong meningkatkan pemahaman masyarakat akan penggunaan instrumen non-tunai dalam melakukan transaksi pembayaran," kata Agus.

Demi terciptanya masyarakat tanpa uang tunai, pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik dalam Layanan Keuangan Digital. PP ini mengatur mengenai soal penyelenggaraan sistem elektronik, penyelenggara agen elektronik, penyelenggaraan transaksi elektronik, tanda tangan elektronik, penyelenggaraan sertifikasi elektronik, lembaga sertifikasi keandalan, dan pengelolaan nama domain.

Awal bulan ini, Agus juga mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang juga presiden terpilih untuk membicarakan soal penerapan cashless society di Jakarta maupun di Indonesia.

Di Jakarta, kita merasakan belakangan ini berbagai transaksi layanan publik perlahan mulai beranjak ke elektronik, mulai dari parkir, tiket bus transjakarta, Commuter Line, dan pembayaran gardu tol.

Masih kecil, tetapi terus meningkat

Lalu, sudah seberapa banyakkah masyarakat Indonesia yang beralih melakukan transaksi non-tunai?

Berdasarkan catatan MasterCard Advisors yang mengeluarkan laporan global terbaru berjudul The Cashless Journey, pembayaran non-tunai di Indonesia terhitung baru sebesar 31 persen dari total pembayaran yang dilakukan konsumen. Ini menempatkan Indonesia dalam kategori negara-negara yang berada dalam tahap awal (inception) bersama negara lain, seperti Nigeria, Rusia, dan Kolombia. Negara-negara tersebut baru saja mulai untuk beralih dari pembayaran tunai.

Di negara-negara maju, mayoritas masyarakatnya melakukan transaksi non-tunai. Laporan itu menyebutkan, di Belgia, 93 persen transaksi konsumen dilakukan non-tunai, Perancis (92 persen), Kanada (90 persen), Inggris (89 persen), Swedia (89 persen), Australia (86 persen), dan Belanda (85 persen).

Sementara, bersama Indonesia yang disebut berada dalam tahap transisi adalah Brasil (57 persen), Polandia (41 persen), dan Afrika Selatan (43 persen).  

Pergeseran tercepat dari pembayaran tunai ke non-tunai terjadi di Tiongkok. Pembayaran konsumen secara tunai menurun 20 persen antara tahun 2006 dan 2011. Di negeri itu, sekitar 55 persen transaksi telah berlangsung secara non-tunai.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com