Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Bisa "Trading for Living"?

Kompas.com - 13/03/2015, 08:18 WIB

Pasti setidaknya, ada dana, katakanlah sebesar 20 persen yang tidak Anda gunakan. Sehingga andaikan kita menyisihkan 20 persen dari total dana pada contoh, maka dengan modal Rp 8 juta, keuntungan Rp 5 juta per bulan akan menjadi semakin sulit.

Hal ketiga adalah mengenai tidak adanya Superman, Batman, Iron Man, maupun Thor dalam bursa saham. Setiap pelaku pasar modal pernah merasakan sebuah momen yang dinamakan kerugian. Hal ini terbukti saat investor terbesar di dunia—yang juga adalah idola saya—Warren Buffett mengakui bahwa dia juga pernah rugi. Apa artinya? Anda pun bisa rugi.

Sering kali, banyak iklan menyesatkan yang menggambarkan sulitnya merugi dalam saham. Hal itu boleh dikatakan adalah “jebakan Batman”.

Trading for living tidak bisa memberikan sebuah nilai pasti. Hal itu sama saja dengan Anda berdagang apa pun di dunia ini, sebab berdagang saham sama persis dengan Anda berdagang di kehidupan nyata. Bila Anda bertanya kepada saya berapa persentase keuntungan masuk akal dalam melakukan trading, saya akan menjawabnya dengan sudut pandang saya.

Anggaplah, Anda bisa mendapatkan keuntungan sebesar 2,5 persen dari satu kali transaksi, dan dalam sebulan Anda bisa melakukan 4–6 kali transaksi. Maka dengan dana Rp10 juta yang telah dikurangi dana cadangan menjadi Rp8 juta, Anda akan mendapatkan sekitar Rp 800 ribu, itu dengan catatan semua transaksi Anda untung.

Sehingga bila Anda menghendaki pendapatan sebesar Rp 5 juta dalam sebulan, maka siapkanlah dana di atas Rp50 juta, atau mungkin Rp100 juta, agar bisa memberikan keuntungan yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

Jangan Anda berpikir bahwa meningkatkan jumlah transaksi, misalkan menjadi 10–12 kali dalam sebulan, akan membawa Anda kepada keuntungan yang lebih besar. Bagi saya, hal itu sama seperti bila Anda menjadi sopir angkutan yang bekerja melebihi kapasitas kerja harian. Anda akan menjadi lebih tidak fokus dan kelelahan, sehingga akan berakhir pada kecelakaan. Dalam perdagangan saham, kecelakaan akan mengakibatkan kerugian.

Bila Anda pemula atau baru saja mengenal dunia perdagangan saham, saya kira Anda perlu banyak belajar, karena yang sudah uzur (lama) bertransaksi saham pun masih terus belajar. Janganlah Anda pelit dalam belajar, gunakanlah banyak waktu untuk Anda mengenal lebih dalam dunia ini. Toh sama juga bila Anda baru mulai bekerja, pasti ada yang namanya training.

Tidak sedikit orang yang terjun bebas (langsung) ke pasar modal dan merasa tidak perlu belajar lebih dahulu. Padahal justru, mencoba-coba dan langsung bertransaksi bisa mengakibatkan kerugian yang banyak.

Pasar modal adalah sebuah mekanisme perdagangan bisnis. Bila Anda melihatnya sebagai sebuah permainan, bagi saya tidak ada masalah, karena mental semacam ini membuat Anda tertantang untuk mencoba dan menguasainya. Namun, berpikir bahwa saham adalah sebuah sarana bermain akan membuat Anda mengalami kerugian.

Anggaplah saham sebagai sebuah bisnis. Luangkanlah waktu untuk belajar, toh Anda juga menempuh perjalanan akademis panjang untuk bisa meraih sebuah gelar. Bila Anda berani membayar mahal untuk akademis, siapkan juga waktu dan dana yang sama saat Anda ingin memulai bisnis dan investasi saham.

Tentu Anda bisa langsung  bertransaksi tanpa belajar terlebih dahulu, namun itu hanya berarti Anda akan “membayarnya” dengan pengalaman Anda sendiri suatu waktu.

Salam investasi untuk Indonesia

Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market. Ryan juga baru saja menerbitkan dua seri buku baru yang berjudul Bandarmology dan investasi pada properti Rich Investor from Growing Investment. Setiap bulannya, Ryan Filbert sering mengadakan seminar dan kelas edukasi di berbagai kota di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com