Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2015, 07:07 WIB


Strategi Pengelolaan Dana ETF
Prinsip pengelolaan dana oleh ETF pada dasarnya sama dengan reksa dana indeks. Yaitu meniru komposisi saham yang menyusun indeks tertentu seperti LQ-45, IDX30, Kompas100 dan indeks lainnya dengan demikian kinerja reksa dana tersebut diusahakan sama dengan indeks yang menjadi acuannya.

Jadi baik buruknya kinerja reksa dana ETF tidak bukan tergantung pada seberapa optimal return dan risiko yang dihasilkan tapi seberapa jauh selisihnya dengan indeks acuan. Semakin besar selisihnya, walaupun ETF lebih baik daripada indkes acuan, tetap dianggap tidak baik.

Selisih antara kinerja ETF dengan indeks acuan disebut tracking error. Idealnya tracking error = 0 sehingga kinerja ETF sama dengan indeks acuan. Karena pengelolaannya yang pasif, umumnya biaya pengelolaan reksa dana ETF lebih kecil dibandingkan reksa dana konvensional.

Meski demikian belakangan ini muncul jenis ETF baru yang dikelola secara aktif. Berbeda dengan ETF yang ditargetkan untuk sama dengan indeks acuan, jenis ETF yang dikelola secara aktif ini memiliki target untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan indeks acuan.

Mekanisme Transaksi Jual Beli ETF
Transaksi jual beli dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama, sama seperti reksa dana yang membeli dan menjual kembali ke Manajer Investasi. Berbeda dengan reksa dana konvensional, transaksi ke Manajer Investasi hanya dapat dilakukan dengan nilai yang besar.

Proses pembelian reksa dana ETF ke Manajer Investasi disebut juga Unit Creation (Unit Kreasi). Tergantung pada kebijakan, besaran 1 unit kreasi umumnya berkisar pada minimal 10 juta lembar dikalikan NAB/Up ETF.

Agak berbeda juga dengan harga pertama reksa dana yang selalu dimulai dari 1.000, harga pertama ETF bisa dimulai pada harga berapapun. Umumnya Manajer Investasi akan membuat harga pertama reksa dana sama dengan indeks acuan sehingga memudahkan pemantauan perbandingan dengan indeks acuan.

Cara kedua adalah transaksi yang dikhususkan kepada investor ritel. Karena nilai transaksinya relatif lebih kecil, maka tata cara jual beli reksa dana oleh investor ritel dilakukan melalui mekanisme jual beli di bursa efek sama seperti transaksi saham.

Jadi investor membeli ETF tidak dari Manajer Investasi akan tetapi dari investor lain yang memiliki ETF pada harga dan jumlah yang disepakati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com