Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diprediksi Bergerak Terbatas, Menanti Kinerja Emiten

Kompas.com - 20/07/2017, 08:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada anomali di pasar saham Indonesia. Di saat bursa saham di kawasan Asia menghijau, kemarin (19/7/2017), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru ditutup menyusut 0,27 persen menjadi 5.806,69.

Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia kemarin tercatat Rp 6,78 triliun, dengan volume transaksi 8,44 miliar saham dan frekuensi 281.645 kali.

Indeks saham Nikkei (Jepang) kemarin ditutup menguat 0,10 persen, Shanghai Composite (China) menanjak 1,36 persen, Hang Seng (Hong Kong) naik 0,56 persen, Straits Times (Singapura) tumbuh 0,57 persen dan KOSPI (Korea Selatan) naik 0,16 persen.

Sejatinya, kinerja bursa saham Indonesia tidaklah buruk pada tahun ini. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), IHSG sudah tumbuh 9,63 persen.

IHSG setidaknya menduduki urutan keenam indeks saham dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia. Kospi menduduki urutan pertama dengan pertumbuhan 27,56 persen.

Urutan kedua adalah Taiwan Taiex sebesar 19,30 persen, diikuti Hang Seng 19,07 persen, Straits Times 15,42 persen dan Shanghai 14,58 persen.

Analis OSO Sekuritas Riska Afriani berpendapat, minimnya sentimen positif jadi pemberat indeks saham domestik kemarin. Selain itu, penurunan harga sebagian besar saham big caps menekan IHSG.

Saham PT Astra International Tbk (ASII), misalnya, mencatatkan penurunan 2,31 persen. Saham ASII memiliki bobot cukup besar, yakni 5,3 persen terhadap IHSG.

"Hal ini juga seiring dengan data penjualan mobil yang turun sebesar 24 persen-25 persen," ungkap dia, Rabu (19/7/2017).

Emiten big caps lainnya yang memiliki bobot lebih dari 5 persen terhadap IHSG juga mencatatkan penurunan.

Misalnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada berpendapat, minimnya sentimen di pasar domestik menjadi penyebab IHSG melemah belakangan ini.

Apalagi, pelaku pasar masih menantikan rilis kinerja keuangan emiten di Bursa Efek Indonesia. Masih sebagian kecil emiten yang mengumumkan laporan keuangan semester pertama tahun ini.

Untuk perdagangan hari (20/7/2017), Reza melihat indeks saham masih menunjukkan potensi melemah di level support 5.784 dan resistance 5.834. Dia memberi rekomendasi buy untuk saham seperti AISA, EXCL, CTRA, ASRI dan SSMS.

"Rilis kinerja emiten terlihat bagus dan bisa menjadi penggerak indeks. Saat ini, pergerakan indeks saham cenderung terbatas sehingga investor masih wait and see," ungkap Reza.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com