YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada menggelar International Symposium on Marine and Fisheries Research (ISMFR) pada tanggal 24-25 Juli 2017 di Eastparc Hotel.
Tema simposium kali ini adalah tropical marine and fisheries resources in a changing environment dan terdiri dari empat sesi, yaitu Ilmu Kelautan, Manajemen Sumberdaya Perikanan, Budidaya, dan Teknologi Pengolahan Ikan.
"Simposium internasional ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan) UGM yang rutin dilakukan setiap tahun oleh Departemen Perikanan UGM, dan tahun ini merupakan tahun ke-14," kata Suadi, anggota scientific committe ISMFR Senin (24/7/2017).
International Symposium on Marine and Fisheries Research (ISMFR) adalah seminar internasional yang diselenggarakan oleh Departemen Perikanan UGM setiap dua tahun sekali. Kegiatan ISMFR mendukung penelitian unggulan UGM di bidang kelautan dan perikanan.
Simposium internasional ini memberikan akses informasi dan pertukaran pengalaman dalam perikanan untuk mendukung transfer pengetahuan dan teknologi guna memperkuat sektor perikanan dunia.
Menurut Suadi, ada 11 pembicara utama yang berasal dari Australia, Indonesia, Jepang, Korea, dan Malaysia. Jumlah peserta simposium adalah 154 dan berasal dari 5 negara yang berbeda, yaitu India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, dan Sri Lanka.
Selain itu, ada 88 presenter oral dan 18 presenter poster. Sebagian besar peserta berasal dari universitas (134 peserta) dan sisanya dari lembaga penelitian/badan riset (14 peserta), LSM (3 peserta), dan kementerian dan pemkab (3 peserta).
Peran aktif
Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia turut berperan dalam menyumbang sektor perikanan dunia. Sejak tahun 1963, UGM telah mempromosikan pengembangan program studi perikanan seperti yang direalisasikan dengan pembentukan Departemen Perikanan.
Dalam pembukaannya, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. menyampaikan Kontribusi Departemen Perikanan UGM dalam bidang perikanan di antaranya adalah kerjasama dengan Australia untuk menentukan wabah WSD di tambak udang kecil di Indonesia, memperbaiki pengelolaan kesehatan ikan dan protokol produksi di akuakultur ikan laut di Indonesia dan Australia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.