JAKARTA, KOMPAS.com - Membangun sebuah startup, terutama di bidang kuliner, mungkin bukan impian utama Anthony Gunawan. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur, 33 tahun silam ini sebenarnya baru setahun pulang ke Indonesia bersama istri tercinta.
Sebelumnya, Anthony menghabiskan 12 tahun hidup di negeri Paman Sam untuk menimba ilmu S1 dan S2, serta bekerja di bidang teknologi informasi, terutama sebagai programmer.
Sepulangnya ke Indonesia pada 2016 lalu, Anthony dan sang istri sering kesusahan untuk mencari kuliner khas Indonesia. Sebab yang ada, hanya aplikasi kuliner hanya berupa direktori, kalaupun ada yang melayani pembelian, itu juga sifatnya lokal.
"Karena hal itu, kami pun memberanikan diri membangun Wakuliner, sebagai marketplace e-commerce khusus kuliner pertama di Indonesia," kata Anthony kepada media, Rabu (9/8/2017).
(Baca: Mochtar Riady: Ini 4 Syarat Penting Pengembangan e-Commerce)
Jadi, Wakuliner ini tidak beda dengan e-commerce lain yang menampilkan toko-toko online di dalamnya (pelapak), namun, toko-toko tersebut hanya menjual khusus makanan saja.
"Untuk membangun Wakuliner, semua dari dana pribadi. Kami sudah menggelontorkan sekitar Rp 2 miliar," kata Anthony yang masih kental dengan logat khas Jawa Timurnya ini.
Sekadar informasi, Wakuliner ini sudah berdiri sejak Januari 2016, namun tanpa ada marketing khusus untuk mendorong pertumbuhan merchant dan pengguna.
Aplikasi ini bisa diunduh melalui Google Play untuk smartphone dengan sistem operasi Android dan iOS.
Hingga 2017, jumlah pengguna aktif sekitar 7.000 pengguna, sementara jumlah merchant mencapai 3.600 merchant di 60 kota di Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.