Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Mulai Cari Aman Saat Suhu Politik AS-Korea Utara Memanas

Kompas.com - 10/08/2017, 11:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Saling ancam antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara membuat investor menarik diri dari bursa saham dan aset berisiko lain di Rabu (9/8/2017) waktu setempat atau Kamis (19/8/2017) waktu Indonesia.

Investor memilih masuk ke aset aman atau safe haven seperti emas dan tresuri.

Walaupun begitu, bursa saham AS tidak terguncang hebat akibat aksi cari aman para investor. Sebab, kinerja sektor kesehatan ternyata cemerlang dan data ekonomi terbaru AS juga menggembirakan pasar.

"Penguatan ekonomi global didorong oleh penguatan kinerja membantu meminimalisir kekhawatiran akibat ketegangan geopolitik. Ekonomi global memang sedang menguat," kata Ryan Detrick, senior market strategist di LPL Financial di Charlotte, North Carolina.

Sebelumnya, Presiden AS berbicara keras mengenai Korea Utara. Bahwa negara tersebut akan menerima kemarahan besar dari AS yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya.

(Baca: Perekonomian Korea Utara Melambat, Apa Sebabnya?)

Aksi Trump membuat bursa saham AS dituup turun pada Selasa Sore. Kondisi itu mengaktifkan VIX, atau ongkos proteksi terhadap penurunan di indeks S&P 500, yang naik 1,4 persen lebih tinggi.

Membalas pidato Trump, Korea Autara mengatakan sedang merencakan secara hati-hati serangan misil ke wilayah pasifik AS yakni di Guam, yang jadi pangkalan militer terbesar AS.

Menteri Pertahanan AS Jim Mattis memperingatkan pihak Pyongyang untuk menyetop semua aksi yang akan menyebabkan berakhirnya rezim pemerintahan di Korea Utara serta kehancuran masyarakatnya.

Pada Rabu waktu setempat, tiga indeks utama di AS ditutup sedikit menurun. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 36,64 poin atau turun 0,17 persen ke level 22.048,7.

Indeks S&P 500 turun 0,9 poin atau turun 0,04 persen ke level 2.474,02. Sementara indeks Nasdaq Composite turun 18,13 poin atau turun 0,28 persen ke level 6.352,33.

Kompas TV Korea Utara Ancam Serang Pulau Guam

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com