Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani, Utang, dan Keuangan Keluarga

Kompas.com - 12/08/2017, 18:00 WIB

KOMPAS.com - Dalam talkshow di Kompas TV, Kamis malam (10/8/2017), Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab sorotan masyarakat seputar utang pemerintah.

Perempuan yang pernah menjadi Managing Director Bank Dunia ini sangat yakin dengan kemampuan Indonesia mengelola utang. 

Selain memiliki ekonomi yang terus tumbuh, aset yang lebih terukur, kemampuan bayar utang pemerintah masih kuat.

Di dalam talkshow ini bahkan Sri Mulyani membawa salah seorang pegawai Kementerian Keuangan yang bertugas menghitung aset mililk negara, untuk membuktikan kemampuan bayar pemerintah masih kuat.

Sri Mulyani mengibaratkan utang pemerintah dengan utang kartu kredit. Kita harus mengukur utang yang akan dipinjam dengan kemampuan bayar.

Jika kemampuan membayar kita sebesar Rp 10 juta, maka nilai utang bisa diajukan sebesar Rp 1 juta atau 10 persen dari kemampuan. Jika kemampuan bayar Rp 25 juta, nilai utang bisa meningkat menjadi Rp 5 juta.

(Baca: Sri Mulyani Ibaratkan Utang dengan Kartu Kredit)

Prinsip seperti ini sangat pas jika ditarik ke dalam pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga. Dalam mengelola keuangan pribadi maupun keluarga, kita tidak terlepas dari utang.

Berupa kredit memiliki rumah, kredit memiliki usaha maupun kredit untuk kebutuhan tertentu seperti pernikahan dan lain-lain.

Kita harus selalu mengukur kemampuan bayar dengan utang yang akan kita ambil. Selain itu tentu utang tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik agar menjadi utang produktif.

Berapa prinsip pengelolaan keuangan keluarga, disarikan dari berbagai sumber, termasuk dari konten talkshow dengan Sri Mulyani:

Mengukur aset

Anda bisa mengukur aset dengan menghitung secara keseluruhan aset yang sudah kamu miliki. Hitung aset seperti rumah, tanah, perhiasaan, hingga kendaraan yang Anda miliki saat ini.

Lalu kurangi dengan sisa utang yang masih menjadi kewajiban Anda. Jika hasilnya masih positif, berarti keuanganmu masih positif sehingga Anda masih bisa berutang.

Jika negatif, berarti keuangan Anda sudah lampu merah sehingga sebaiknya tidak mengambil pinjaman dulu, namun fokus melunasi utang yang masih ada.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com