Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Target Penyaluran Bantuan Non-Tunai Rampung Agustus

Kompas.com - 14/08/2017, 17:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menargetkan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) rampung bulan Agustus.

Adapun BPNT dibagikan kepada 1.286.000 KPM yang tersebar di 44 kota di Indonesia.

"Sampai kemarin sudah sekitar 50,8 persen dibagikan. Saya bismillah sangat optimis kami akan bisa menyelesaikan tuntas bulan Agustus," kata Khofifah, saat acara penyaluran BPNT, di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (14/8/2017).

BPNT merupakan skema baru subsidi beras dan bahan pokok lainnya. Warga yang telah terdata sebagai KPM dan Program Keluarga Harapan (PKH) akan mendapatkan kartu elektronik "Kombo" untuk membelanjakan beras dengan harga yang murah.

Khofifah mengatakan, pemerintah sudah berkeliling Indonesia untuk menyosialisasikan BPNT ini. Dia berharap, adanya sinergitas antar kementerian, lembaga, dan pemerintah untuk mewujudkan keuangan inklusif.

"Rupanya meskipun program ini sudah berjalan, saya menemukan kepala daerah yang merasa enggak menetes di masyarakat yang dipimpin. Saya datang dan minta beliau hadir saat pencairan dana, agar rakyat tahu menerima bantuan pemerintah," kata Khofifah.

(Baca: Salurkan Bantuan Non-Tunai, Pemerintah Perbanyak E-Warung di Jakarta)

Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Andi ZA Dulung menjelaskan setelah tahap ketiga rampung, maka akan dilanjutkan dengan pencairan dana BPNT PKH tahap keempat.

Dia berharap, penyaluran tahap keempat dapat rampung September mendatang. Penyaluran bantuan PKH dilakukan empat kali dalam satu tahun.

Penyaluran pertama sebesar Rp 500.000, kedua Rp 500.000, ketiga Rp 500.000, dan keempat Rp 390.000. KPM menerima bantuan BPNT PKH senilai Rp 1.890.000 per tahun untuk ibu hamil dan pelajar.

Sedangkan untuk KPM dengan komponen kesejahteraan sosial (lansia dan disabilitas berat) sebesar Rp 2 juta per tahun.

"Jadi kami keliling kabupaten-kabupaten mendorong supaya pembayaran sesegera mungkin selesai, termasuk untuk PKH juga," kata Andi.

Adapun KPM hanya dapat membeli bahan pangan di tempat khusus bernama elektronik warung gotong royong (e-warong).

E-warong sendiri adalah agen bank, pedagang dan pihak lain yang bekerja sama dengan bank pemerintah yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara), yakni BNI, BRI, Bank Mandiri dan BTN.

Selain itu, tempat penggunaan e-warong juga telah melalui tahap verifikasi.

Kompas TV Ini Manfaat Aturan Baru Gerbang Pembayaran Nasional
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com