Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pensiun dengan Simpanan Miliaran Rupiah, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 20/08/2017, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Saat pensiun, tenaga dan energi Anda tidak lagi sekuat pada masa produktif dulu. Tenaga dan pikiran yang habis dimakan usia membuat Anda tidak bisa bekerja secara maksimal.

Banyak orang mengatakan bahwa masa pensiun itu merupakan masa tenang. Masa di mana seseorang tidak perlu lagi bekerja, tetapi tinggal menikmati hidup saja.

Benarkah demikian? Seharusnya benar. Namun, hanya 7 persen masyarakat Indonesia yang menyadari hal tersebut.

Hanya 7 persen pula yang sudah mempersiapkan dana pensiun. Sebanyak 93 persen sisanya tidak mau tahu akan hal itu.

Mereka cenderung berpikir bahwa dana pensiun bisa dikumpulkan ketika mendekati masa pensiun. Kalau Anda juga berpikir demikian, ubahlah pola pikir tersebut secepatnya.

Jumlah persentase di atas sangat mengkhawatirkan. Dapat dikatakan, banyak orang akan jatuh miskin saat usia pensiun.

Ketidaksanggupan untuk memenuhi kebutuhan membuat angka kemiskinan di Indonesia semakin bertambah.

Ingin dipaksa untuk bekerja, perusahaan malah menolak karena usia tidak memenuhi kriteria. Alhasil, Anda akan cemas dan bekerja serabutan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.

Berbagai perkataan untuk menguatkan diri sendiri pun kerap kali diucapkan. “Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya kesusahan”.

Itulah kalimat pasrah yang sering kali terucap. Selain itu, Anda mungkin akan meminta bantuan kepada anak.

Akan tetapi, perlu diingat kalau anak Anda juga punya kebutuhan yang harus dipenuhinya. Tidak layak dan sepantasnya jika Anda terus-menerus meminta kepada anak.

Mengapa Usia Pensiun Butuh Dana Miliaran Rupiah?

Saat pensiun nanti, Anda membutuhkan uang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan semisal biaya kesehatan.

Ada berbagai macam penyakit yang mungkin timbul saat tua nanti. Misalnya, osteoporosis alias tulang keropos, jantung, gula, darah tinggi, dan masih banyak lagi.

Untuk mencegah penyakit tersebut, Anda harus menjaga pola makan. Selain itu, Anda juga harus rutin memeriksa kesehatan. Padahal, biaya berobat itu sangat mahal, bukan?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com