“Karena itu kami merasa perlu ambil bagian dalam permasalahan ini sehingga pembentukan Wapa Pantura bisa ikut meneekan risiko penuaran HIV/AIDS di desa ini dan Subang pada umumnya,” katanya.
Pada peluncuran Wapa Pantura Desa Sukareja, relawan melakukan pengecekan darah kepada 500 warga desa tersebut. Komir dan Pertamina EP Field Manager Armand Mel Hukum juga ikut dalam tes HIV tersebut.
“Dari pemeriskaan ada satu orang yang terindikasi satu orang terkena HIV,” ujar Agnes Dwi Jayani, Koordinator Community Development Officer Pertamina EP Subang Field.
Menurut Agnes, Wapa Pantura adalah program yang berkelanjutan. Dalam jangka pendek, Pertamina EP Field Subang melakukan sosialisasi penaggulangan HIV/ADIS melalui kampanye penanggulangan penularan HIV/AIDS dari anak, remaja, ibu rumah tangga dan lansia.
“Kami juga membentuk kilinik HIV/AIDS di Patok Beusi,” katanya.
Strategi berikutnya, tambah Agnes, Pertamina EP Fiels Subang akan membantu penyiapan otlet untuk kelompok wirausaha Apa dan Odha yang akan menampung produk Odha atau masyarakat.
Sebanyak 10 persen dana dari penjualan produk di outlet tersebut akan disumbangkan untuk kegiatan HIV/AIDA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.