Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Pengolahan Ikan Jepang Lompat dari Thailand ke RI

Kompas.com - 25/08/2017, 14:34 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memastikan, beberapa perusahaan pengolahan ikan asal Jepang akan merelokasi pabriknya dari Thailand ke Indonesia dalam waktu dekat.

"Perusahaan yang sudah pasti itu adalah Itochu," ujar Susi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat (25/8/2017).

Kepastian ini didapatkan Susi setelah ia melakukan kunjungan kerja ke Jepang belum lama ini.

Baginya, kepastian pindahnya perusahaan pengolahan ikan asal Jepang itu menjadi kabar gembira.

(Baca: Susi: Sampean Demo Aku, tapi Kalau Ada Apa-apa Minta Tolong Aku)

 

Maklum, pemerintah sedang gencar membuka investasi di sektor hilir perikanan pasca penutupan kesempatan investasi asing di sektor hulu yaitu sektor perikanan tangkap.

Melimpahnya pasokan ikan setelah kebijakan pemberantasan illegal fishing dan pelarangan bongkar muat kapal di tengah laut atau transhipment menjadi daya tarik masuknya investasi ke sektor perikanan.

Meski begitu, Susi menilai masih ada pekerjaan rumah yang hagus diselesaikan. Hal ini terkait dengan tarif bea impor yang terapkan Jepang kepada produk perikanan yang berasal dari Indonesia.

"Produk pengolahan itu kalau dari Thailand ke Jepang impor tarifnya 0 persen, tapi kalau dari Indonesia kena 7 persen rata-rata. Jadi mereka minta ke pemerintah mereka sendiri untuk dinolkan, karena kalau tidak dari Indonesia akan berkurang keuntungannya," kata Susi.

"Mereka akan memperkuat cabang anak usahanya di sini yaitu PT Aneka Tuna untuk lebih membesarkan, bahkan mereka juga menargetkan pasarnya di indonesia," sambung menteri nyentrik asal Pangandaran, Jawa Barat itu.

Kompas TV Menteri Susi: Jokowi Dukung Kapal Pencuri Ditenggelamkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com