Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Perajin Lokal Lhokseumawe, BI Pamerkan Tas Raksasa

Kompas.com - 25/08/2017, 16:02 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Ada pemandangan unik di Gampong (desa) Expo, Lapangan Hiraq, Kota Lhokseumawe, 23-27 Agustus 2017. Pada bagian tengah lapangan yang biasa digunakan untuk upacara hari-hari besar itu terdapat sebuah tas Aceh raksasa.

Tas itu sepanjang 3,25 meter, dengan lebar 1,40 meter dan tinggi 1,50 meter. Kepala Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, Yufrizal, Jumat (25/8/2017) menyebutkan bahan yang habis digunakan untuk membuat tas raksasa itu yakni kain prada sepanjang 27 meter, kain lapis kawat sepanjang 25 meter, dan kain krah sepanjang 6,5 meter.

Adapun benang yang digunakan yakni benang ekstra 36 gulung, benang rakit 10 gulung, lem 10 kilogram dan resleting sepanjang 3,5 meter.

“Tas ini dibuat oleh perajin binaan BI Lhokseumawe namanya Sirkatun Nisa di Desa Meunasah Rayeuk, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara. Butuh waktu tiga bulan membuat tas sebesar itu,” kata Yufrizal.

Dia menyebutkan, BI Lhokseumawe ingin mendorong agar tas Aceh menjadi ikon souvenir di Lhokseumawe. Selain itu, ikon souvenir yang paling populer yaitu senjata tradisional Aceh, rencong. Dia menilai, expo itu memiliki multiplier effect terhadap perekonomian masyarakat.

“Misal saja ya, berapa ratus batang bambu yang digunakan, besi tenda, pengunjung yang membeli makanan, spanduk dan lainnya,” sebutnya.

Dia berharap expo sejenis bisa digelar secara rutin di Kota Lhokseumawe. “Sehingga perekonomian masyarakat terdongkrak, khususnya pengrajin akan mudah memasarkan produknya di expo tersebut,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com