Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Asuransi, Profesi Mulia yang Menjanjikan

Kompas.com - 06/09/2017, 06:40 WIB

Saat ini profesi agen asuransi belum menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Bahkan, profesi ini kerap dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Padahal, agen asuransi merupakan profesi mulia yang juga menjanjikan secara finansial.

“Ini profesi mulia, karena agen asuransi membantu orang yang sedang kesusahan akibat terkena musibah atau risiko,” ujar Sie Keristina, Senior Financial Planner Manulife Indonesia dalam keterangan resmi.

Keristina menceritakan, selama menjadi agen asuransi, beberapa kliennya meninggal dunia akibat kecelakaan maupun sakit. Beberapa meninggal dunia karena menderita kanker dan penyakit kritis lain.

“Keluarga yang ditinggalkan tentu terbantu berkat uang klaim yang dibayarkan perusahaan asuransi. Uang itu bisa digunakan untuk kebutuhan hidup keluarga itu selanjutnya,” ujar dia.

Menurut salah satu agen terbaik Manulife ini, sayangnya profesi agen asuransi hanya  menjadi pilihan terakhir bagi sebagian besar masyarakat. Biasanya, seseorang baru mau menjadi agen asuransi saat ia sedang menganggur, atau untuk mengisi waktu luang sambil menunggu lamaran pekerjaannya di tempat lain diterima.

“Padahal, pekerjaan sebagai agen asuransi juga memiliki prospek yang menjanjikan dari sisi penghasilan. Kalau profesi lain, setelah lulus kuliah, paling rata-rata terima gaji sebesar upah minimum regional (UMR) dari company. Kalau jadi agen, kita yang menentukan penghasilan, bukan company,” ujar Keristina yang tahun ini dinobatkan sebagai Top Agent of The Year Manulife.

Mantan karyawan sebuah perusahaan properti ini mengungkapkan, sejak menjadi agen Manulife pada 2003, penghasilannya bisa berlipat-lipat dari sebelumnya.

“Bekerja menjadi agen tidak susah kok. Apalagi, sudah banyak orang yang menyadari pentingnya asuransi. Dulu banyak orang enggan bicara soal risiko meninggal dunia, sekarang orang cenderung mencari proteksi,” papar dia.

Menurut Keristina, peluang berhasil di industri asuransi sangat tinggi, apalagi penduduk Indonesia jumlahnya besar, sementara penetrasi asuransi masih sangat rendah.

“Potensinya besar, sebab pasar asuransi Indonesia masih sangat terbuka,” tutur sarjana ekonomi ini.

Ia mengisahkan, awalnya terjun menjadi agen karena diajak teman. Keristina beralih menjadi agen asuransi karena  karena ingin dekat dengan anak dan memiliki banyak waktu luang.

“Saya berpikir, kerja apa yang bisa dijalani sambil mengurus rumah tangga, tetapi juga menghasilkan. Ternyata profesi agen asuransi menjadi jawaban. Akhirnya saya fokus pada pekerjaan sebagai agen hingga saat ini tidak terasa 14 tahun sudah berjalan” kisahnya.

Hal senada dikatakan Stella Elsya, anggota Manulife Titanium Club di Singkawang, Kalimantan Barat.

Menurut dia, profesi agen asuransi itu istimewa. “Ini pekerjaan mulia. Ada beberapa nasabah yang divonis menderita penyakit kritis seperti serangan jantung, kanker, mereka bisa mendapatkan uang klaim. Ini tentu bisa membantu meringankan beban mereka. Saya sungguh berkesan saat bisa membantu klien seperti itu,” papar Stella.

Memang, ada tanggung jawab besar untuk melayani nasabah. Bahkan, agen harus siap 24 jam untuk membantu nasabah yang tengah menghadapi risiko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com