Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Asuransi, Profesi Mulia yang Menjanjikan

Kompas.com - 06/09/2017, 06:40 WIB

“Nasabah menjadi keluarga kita. Mereka membeli asuransi ke kita, tentu musti kita bantu, nasabah harus diprioritaskan,” kata Stella yang banyak meraih prestasi sebagai agen Manulife terbaik sejak bergabung pada 2007.

Stella mengisahkan, awalnya ia tidak berniat menjadi agen asuransi. Namun, suatu ketika ia bertemu Tjhai Chui Mie, agen asuransi Manulife. Saat ini Tjhai menjabat sebagai Wali Kota Singkawang. Tjhai merupakan wali kota perempuan pertama di Singkawang.

Tjhai-lah yang menginspirasi dirinya untuk menjadi agen asuransi. Stella juga tertarik dengan fasilitas dan penghasilan yang akan diperoleh jika menjadi agen yang sukses. Kini, harapan-harapan itu akhirnya terealisasi.

Stella menambahkan, kunci keberhasilan seorang agen adalah tekun, bekerja maksimal, dan konsisten. “Itu saja. Bagi saya, selagi kita punya target, harus konsisten mencapainya. Bagaimanapun susahnya, walau ada halangan, kita musti berusaha. Agen yang tidak punya sifat konsisten, akan susah,” tukasnya.

Dengan penghasilannya sebagai agen asuransi, Stella bisa jalan-jalan ke luar negeri dan menginap di hotel bintang lima setiap tahun. Ia sudah pernah berlibur ke banyak negara seperti AS, Rusia, Jepang, dan negera lainnya. 

Tumbuh

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan, industri asuransi jiwa tetap tumbuh signifikan meskipun kondisi ekonomi domestik dan global sedang lesu.

“Buktinya, dalam kondisi ekonomi terjelek di tahun 2015 lalu, asuransi jiwa masih bisa tumbuh 10 persen," ujar Hendrisman.

Bahkan, tahun ini, meskipun perekonomian global masih lesu, industri asuransi jiwa diperkirakan bisa tumbuh hingga 30 persen.

Tahun 2016, AAJI mencatat total pendapatan industri asuransi jiwa tumbuh 57,4 persen menjadi Rp 208,92 triliun. Padahal saat itu, tengah terjadi perlambatan ekonomi global maupun domestik.

Pertumbuhan asuransi jiwa ke depan diperkirakan akan tetap tinggi, apalagi melihat tingkat penetrasi asuransi di Indonesia yang masih sangat rendah.

Berdasarkan data AAJI, penetrasi asuransi di Indonesia per triwulan I 2017 hanya 2,7 persen. Angka itu lebih rendah dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, atau Thailand yang sudah di atas lima persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com