Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kebiasaan Bank Indonesia Buat Anggota DPR Bingung...

Kompas.com - 11/09/2017, 16:56 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota Komisi XI DPR mengkritik kebiasaan Bank Indonesia (BI) menyuguhkan asumsi makro ekonomi dengan range atau angka kisaran minimum dan maksimum.

Anggota Komisi XI dari Partai Gerindra Kardaya Warnika bahkan mendesak BI untuk menyuguhkan satu angka pasti asumsi makro agar Komisi XI bisa lebih mudah memutuskan asumsi makro di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

"Saya minta kepada BI menyampaikan angka karena kalau BI menyampaikan angkanya interval semua kami tidak bisa memakai angka itu sebagai pembanding," ujarnya saat rapat kerja di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/9/2017).

Kardaya tak habis pikir mengapa BI kerap menyuguhkan asumsi makro ekonomi dengan interval. Hal ini dinilai justru angka yang sampaikan BI tidak detail padahal pemerintah sendiri berani mematok satu angka untuk asumsi makro 2018.

(Baca: Sri Mulyani: Asumsi Ekonomi Makro 2017 Realistis)

 

"Biasanya dalam membuat perkiraan ini pemerintah lebih general, lembaga seperti BI ini lebih detail. Ini malah terbalik yang harusnya detail jadi sangat general, sementara pemerintah berani menukik ke satu angka," kata Kardaya.

Ketua Komisi XI Melchias Markus Mekeng juga menyindir kebiasaan BI itu. Menurutnya, akibat tidak berani menyebut angka pasti asumsi makro, BI jadi lembaga yang tidak pernah salah sebab realisasi asumsi makro selalu masuk interval BI.

"Jadi BI enggak pernah salah ini. Di jawab Pak Mirza (Deputi Gubernur Senior BI)," kata dia.

Mirza yang hadir mewakili Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam rapat dengan Komisi XI menjawab kritikan itu dengan menyebutkan angka-angka asumsi makro 2018.

BI memperkirakan ekonomi akan tumbuh 5,26 persen pada 2018. Adapun angka inflasi 3,3 persen dan nilai tukar rupiah ada di angka Rp 13.550 per dollar AS.

Sebelumnya, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi ada di interval 5,2 persen-5,6 persen, inflasi 2,5 persen-4,5 persen, dan nilai tukar rupiah dipatok sebesar Rp 13.300-Rp 13.500 per dollar AS.

Kompas TV Bank Indonesia Bangun Gudang Data "E-Commerce"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com