Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi AS Rugi Ratusan Miliar Dollar AS Akibat Badai Harvey dan Irma

Kompas.com - 12/09/2017, 16:35 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber ABC News

NEW YORK, KOMPAS.com - Kerugian ekonomi yang diderita AS akibat bencana badai Harvey dan Irma ditaksir mencapai 150 miliar hingga 200 miliar dollar AS.

Angka tersebut hampir setara dengan kerugian ekonomi akibat badai Katrina yang terjadi tahun 2005 silam. Estimasi tersebut dipublikasikan oleh Moody's Analytics.

Badai Harvey sebabkan hujan lebat dan banjir menghantam negara bagian Texas, sementara badai Irma menerjang negara bagian Florida dan beberapa negara bagian di pesisir tenggara AS.

Kepala ekonomi Moody's Analytics Mark Zandi menyebut, rekonstruksi pasca dua badai tersebut akan mendorong ekonomi AS pada kuartal IV 2017 hingga tahun 2018 mendatang.

(Baca: Trump Sumbang Rp 13,3 Miliar untuk Korban Badai Harvey)

"Meski saat ini sulit diketahui seberapa besar (kerusakan), namun badai-badai itu kemungkinan menyebabkan total kerugian 150 miliar hingga 200 miliar dollar AS terhadap rumah, kendaraan, properti komersial, dan infrastruktur publik," kata Zandi seperti dikutip dari ABC News, Selasa (12/9/2017).

Zandi menyatakan, faktor penting dalam menghitung kerugian terhadap ekonomi adalah seberapa besar dana asuransi dan bantuan pemerintah mengucur ke daerah-daerah yang terdampak. Selain itu, seberapa cepat pula dana tersebut sampai ke korban.

Ia juga menyebut, waktu dan magnitudo rekonstruksi terhadap pertumbuhan ekonomi AS akan bergantung pada ketersediaan tenaga kerja di Texas dan Florida. Sebelum badai terjadi, sudah ada kondisi kekurangan tenaga kerja di dua negara bagian itu.

Sebelumnya, presiden AccuWeather Joel Myers menyatakan, pihaknya mengestimasi kerugian ekonomi akibat badai Irma mencapai 100 miliar dollar AS.

Adapun kerugian ekonomi akibat badai Harvey mencapai 190 miliar dollar AS, sehingga total kerugian mencapai 290 miliar dollar AS.

"Kerugian ekonomi termasuk disrupsi pada bisnis, peningkatan angka pengangguran, kerusakan infrastruktur, kerugian gagal panen, kerusakan properti, dan harga bahan bakar minyak yang meningkat," jelas Myers.

Kompas TV Gambar udara menggunakan drone menunjukkan Kota Houston, Texas, Amerika Serikat, telah tergenang banjir yang sangat parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com