Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menjalankan Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Agar Laku di Pasaran

Kompas.com - 15/09/2017, 09:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, banyak bisnis usaha yang dapat Anda jalankan dan menghasilkan keuntungan yang sangat besar.

Salah satunya yang banyak dilakukan oleh kebanyakan orang orang saat ini adalah jual beli mobil bekas.

Kebutuhan kendaraan yang sangat meningkat di kota kota besar membuat harga mobil masih terlampau mahal, sehingga banyak yang memilih mobil bekas sebagai salah satu alternatif.

Kondisi ini lah yang membuat bisnis jual beli mobil bekas cukup laku di pasaran. 

Pada dasarnya, bisnis jual beli mobil bekas ini sama seperti bisnis jual beli properti.

Dibutuhkan kesabaran yang ekstra serta modal yang tidak sedikit, namun jika jeli dan cermat, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang sangat banyak.

Bagi Anda yang ingin menjalankan bisnis jual beli mobil bekas, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan.

1. Pilih Tempat yang Strategis buat Jual Mobil

Dalam membangun bisnis jual beli mobil bekas, tentunya Anda membutuhkan showroom sebagai tempat menjual mobil.

Tak perlu memilikinya, Anda bisa menyewa tempat untuk dijadikan showroom. Yang terpenting adalah tempat tersebut benar-benar cukup untuk menampung mobil mobil bekas yang akan dijual.

Selain itu, jangan lupa untuk memilih tempat yang cukup strategis. Jika perlu, pilihlah di dekat jalan raya, sehingga mudah dilihat oleh orang-orang. Pemilihan lokasi yang strategis akan sangat memengaruhi minat seseorang.

2. Pilih Mobil Bekas yang Laku di Pasaran

Selain showroom, tentunya mobil bekas yang Anda miliki menjadi salah satu modal yang cukup penting.

Trik lainnya yang dapat membuat bisnis Anda laku di pasaran adalah dengan memilih merek-merek mobil bekas yang memang menjadi favorit di pasaran. Selain itu, pastikan jika tahun pembuatan mobil mobil tersebut tidak terlalu tua.

Hal ini dikarenakan konsumen seringkali melihat tahun pembuatan mobil sebagai pertimbangan dalam membeli mobil bekas. Tentunya, tidak akan konsumen yang ingin mendapat mobil yang terlalu ketinggalan zaman.

Hindari pula membeli mobil bekas yang ditawarkan oleh makelar karena Anda tidak bisa melihat dan memeriksa langsung mobil tersebut.

Tentunya, ini berbeda jika Anda membeli dari pemiliknya langsung, tentu Anda bisa lebih leluasa memeriksa kondisi mobil.

3. Perbaiki Mobil Agar Terlihat Baru

Sebelum menjual mobil-mobil tersebut, akan lebih baik jika Anda memperbaiki serta mempercantik tampilan mobil agar terlihat seperti baru. Hal ini dapat menarik minat konsumen sekaligus membuat harga jual mobil naik.

Anda bisa memeriksakannya terlebih dahulu ke bengkel mobil terpercaya. Pastikan jika kondisi mesin layak digunakan.

Tak hanya masalah mesin dan kinerja mobil, lakukan pula perbaikan eksterior dan interior mobil, misalnya mengecat ulang mobil.

4. Cek Seluruh Surat Mobil

Tentunya tidak akan ada konsumen yang mau membayar mobil dengan surat-surat tidak lengkap. Untuk itu, pastikan untuk mengecek terlebih dahulu kelengkapan surat-surat mobil. Pastikan jika tidak ada satupun surat surat yang terlupa.

Mulai dari STNK dan BPKP semua lengkap, sehingga memperlihatkan jika kendaraan tersebut memiliki status yang legal. Selain meningkatkan kepercayaan konsumen, tentu saja akan membuat nama baik showroom Anda terjaga.

Dalam bidang bisnis apapun itu, akan lebih baik jika Anda mentaati hukum dan peraturan yang berlaku, sehingga nantinya tidak ada pihak-pihak yang dirugikan. Jadi, sebisa mungkin jangan sampai melanggar hukum dan peraturan dalam menjalankan bisnis.

5. Perluas Koneksi Anda

Tips sukses lainnya yang bisa dicoba adalah dengan memperluas koneksi yang dimiliki. Mengapa? Tentunya untuk mendapat barang, mempromosikan bisnis, dan mendapatkan konsumen membutuhkan relasi dari orang-orang terdekat.

Kekuatan jaringan serta relasi inilah yang akan membantu bisnis mobil bekas berjalan lebih mudah.

Jalani dengan Keseriusan

Apapun bisnis yang Anda jalani, tentu saja Anda harus menjalaninya dengan penuh keseriusan.

Sehingga, nantinya bisnis tersebut dapat berkembang pesat dan menghasilkan keuntungan yang sangat banyak.

Jangan lupa untuk merancang bisnis dengan matang supaya meminimalisir kesalahan yang tak terduga.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com