Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Sepi, Pedagang Mangga Dua Mall Keluhkan Toko Online

Kompas.com - 16/09/2017, 16:44 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkembang pesatnya penjualan online di Indonesia ditengarai sebagai salah satu penyebab sepinya pengunjung di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta.

Rudy, pedagang elektronik di Mangga Dua Mall juga merasakan dampak maraknya toko online terhadap bisnisnya.

Ia tak memungkiri kehadiran online shop menjadi tantangan lantaran orang jadi enggan pergi ke mal untuk berbelanja.

"Sudah sepi sejak 3-4 bulan terakhir," ujarnya di Mangga Dua Mall, Jakarta, Sabtu (16/9/2017).

Baca: Pedagang Mangga Dua Mall Keluhkan Sepinya Pengunjung

Meski begitu, Rudy tak anti dengan online shop. Ia bahkan sempat membeli satu speaker dengan merek cukup terkenal lewat online shop.

Namun Rudy justru kecewa. Speaker merek ternama yang ia beli dengan harga miring di online shop justru jauh dari kualitas yang ia harapkan.

Rudy pun menunjukkan speaker yang dibelinya itu. Tak lupa ia juga menunjukkan speaker dengan merek dan spesifikasi sama yang ia jual di tokonya.

Meski sama persis tutur dia, namun dari segi kualitas suara yang dihasilkan speaker yang dibelinya secara online kalah jauh.

"Coba aja pegang, beratnya aja jauh kan? Saya tanya alamatnya juga enggak dikasih tahu," kata dia.

Sama halnya dengan Rudy, Parman yang berjualan peralatan musik juga menyebut maraknya penjualan online musik berpengaruh kepada omzet penjualan di tokonya.

Sebelumnya, Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) Budiharjo Diuansjah menyatakan, saat ini persaingan usaha antara pusat perbelanjaan atau toko offline dengan toko online e-commerce di Indonesia sangat ketat.

Budihardjo menyebut ada ketidakadilan dalam hal persaingan antara toko online dan toko offline.

Menurutnya, konsumen kerap memiliki pendapat atau pandangan bahwa harga barang yang dijual di toko online lebih murah dibandingkan di toko offline atau mal.

Baca: Sepi, Toko Elektronik di Pasar Glodok Berganti Jadi Gudang

Padahal, lanjut Budihardjo, perbedaan harga tersebut akibat banyaknya biaya yang dikeluarkan pemilik toko offline, mulai dari pajak barang, pajak reklame, hingga gaji karyawan.

"Yang paling penting sebenarnya tidak adanya fair bisnis, kami menjual barang, membayar pajak dengan benar, tetapi online belum ada aturan yang mengontrol," ujar Budihardjo kepada Kompas.com, Jumat (15/9/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com