Upaya transformasi ini diyakini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, selain melanjutkan program restrukturisasi mesin dan peralatan.
Baca: Menperin Berharap Bea Masuk Ekspor Produk Tekstil Indonesia ke AS Bisa Nol Persen
Menteri Airlangga menambahkan, pemerintah juga berupaya membuat perjanjian kerja sama bilateral dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa supaya memperluas pasar ekspor TPT lokal.
“Saat ini dalam proses negosiasi untuk bilateral agreement tersebut, karena bea masuk ekspor produk tekstil Indonesia masih dikenakan 5-20 persen, sedangkan ekspor Vietnam ke Amerika dan Eropa sudah nol persen,” ujarnya.
Digitalisasi
CEO and Co-Founder 88Spares.com, Hartmut Molzhan, mengatakan bahwa arus digitalisasi di industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) tak bisa ditolak layaknya yang terjadi di sektor lainnya.
Hal ini diungkapkan Molzhan saat menjadi salah satu pembicara di ajang The International Textile Manufacturers Federation (ITMF) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/9/2017).
"Digitalisasi itu datang untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi. Industri tekstil nasional yang mengambil pangsa pasar internasional 2 persen ini tak bisa menolak kehadiran digitalisasi yang sudah menjadi fenomena global," ungkap Molzhan.
Menurutnya, ada beberapa dampak dari digitalisasi yang terjadi pada sebuah industri yakni munculnya produk yang beragam, inovasi baru, dan terakhir model bisnis yang berubah.
"Kita sudah lihat di industri penerbitan dengan Amazon dalam menjual buku yang mengubah semuanya. Ke depan saya prediksi ini bisa terjadi di industri tekstil dimana mass customization itu tak bisa dielakkan," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.